Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Kehadiran Satelit SATRIA-1 Dorong Pencapaian Lima Poin SDGs
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Bisnis > Kehadiran Satelit SATRIA-1 Dorong Pencapaian Lima Poin SDGs
Bisnis

Kehadiran Satelit SATRIA-1 Dorong Pencapaian Lima Poin SDGs

Wartajakarta 2 Agustus 2023
Share
6 Min Read
SHARE

Penetrasi internet di Indonesia pada 2023 baru mencapai 78,19 persen, dimana 87,55 persen merupakan penetrasi di wilayah Urban, sedangkan di wilayah rural baru 79,79 persen. Demikian data yang dirilis BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo.

 

Oleh karena itu, guna meningkatkan akses interntet, terutama di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), Satelit Republik Indonesia pertama atau yang dikenal dengan SATRIA-1 diluncurkan pada pertengahan Juni 2023 lalu. SATRIA-1 akan mengisi orbit di 146 Bujur Timur (BT), dengan kapasitas 150 Gbps. Satelit ini diharapkan akan menghadirkan layanan internet di 50.000 titik fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor pos, dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kehadiaran SATRIA-1 dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia.

Dituturkan Project Manager SATRIA-1 PT Pasifik Satelit Nusantara Nia Asmady, tidak mudah dan butuh waktu lama untuk membuat SATRIA-1 sampai bisa meluncur pertengahan Juni kemarin. Kini, satelit sedang bergerak menuju orbit dengan sistem propulsi elektrik, yang disebut sebagai salah satu inovasi teknologi satelit terkini.

“Satelit masih dalam masa orbit raising, sampai dengan November 2023. Setelah sampai di orbit 146E, akan dilakukan uji coba akhir untuk sistem payload (In-Orbit Testing) dan juga sistem secara secara keseluruhan (End-to-End Testing) sebelum memulai Masa Operasi. Instalasi komponen ruas bumi seperti RF equipment dan sistem monitoring masih berjalan. Perencanaan untuk deployment kapasitas masih dalam tahap finalisasi,” papar Nia dalam Talkshow yang diadakan Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) di Kafe Greyhound, Jakarta, pada akhir Juli ini.

Selain dampak ekonomi, menurut Kepala Divisi Infrastruktur Satelit BAKTI Kominfo Sri Sanggrama Aradea, SATRIA-1 juga berdampak pada pencapaian lima SDGs (Sustainability Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah ditetapkan PBB (Persatuan Bangsa Bangsa). Pertama adalah SDGs No. 2, Tanpa Kelaparan. Kehadiran SATRIA-1 dapat menciptakan konektivitas memberdayakan petani untuk mengakses program pertanian digital, meningkatkan produktivitas, mengurangi kegagalan dan meningkatkan ketahanan pangan.

Kedua adalah SDGs No. 4, Kualitas Edukasi, di mana konektivitas yang terbentuk berkat SATRIA-1 memungkinkan sekolah-sekolah pedesaan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kelas, termasuk meningkatkan kesempatan belajar bagi kaum muda.

Ketiga, SDGs No. 5, Kesamaan Gender. Konektivitas dari SATRIA-1 dapat memberdayakan perempuan dan anak perempuan di daerah pedesaan dengan akses yang lebih besar ke layanan keuangan, kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.

Keempat, SDGs No. 10, Mengurangi Kesenjangan, di mana konektivitas yang dihadirkan SATRIA-1 dapat mendorong kewiraswastaan di desa-desa terpencil, hingga membantu mengurangi kesenjangan di Indonesia.

Kelima, SDGs No. Perdamaian, Keadilan, Lembaga yang Kuat. Sejatinya, konektivitas yang dihadirkan SATRIA-1 memungkinkan pemerintah untuk menjadi inklusif dan memberikan layanan kepada mereka yang tinggal di daerah terpencil.

“Satelit SATRIA-1 akan memberikan akses internet gratis kepada sekolah, puskesmas, kantor pemerintah, dan fasilitas publik lainnya di wilayah 3T. Hal ini akan memungkinkan masyarakat di wilayah 3T untuk mendapatkan informasi, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik secara online. Selain itu, satelit SATRIA-1 juga akan membuka peluang bagi masyarakat di wilayah 3T untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, misalnya dengan menjadi penjual atau pembeli di platform e-commerce, menggunakan layanan perbankan digital, atau mengembangkan usaha kreatif berbasis digital,” papar Aradea.

Peran satelit SATRIA-1 yang lain adalah dengan mendukung pengembangan sektor-sektor strategis di wilayah 3T. Satelit SATRIA-1 akan memberikan konektivitas yang andal dan berkualitas kepada sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, pertambangan, dan energi di wilayah 3T. Dengan adanya akses internet berkecepatan tinggi, sektor-sektor ini dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inovasi melalui pemanfaatan teknologi digital.

Dia mencontohkan, petani dapat memantau kondisi tanaman dan cuaca secara real-time, nelayan dapat mengetahui lokasi ikan dan harga pasar secara akurat, pelaku pariwisata dapat mempromosikan destinasi dan layanan mereka secara luas, dan pengusaha pertambangan dan energi dapat mengoptimalkan operasi dan manajemen mereka secara terintegrasi.

Sementara itu, diungkapkan Guru Besar Universitas Airlangga Prof. Henri Subiakto, dampak satelit SATRIA-1 akan sangat luar biasa. Sebab, ketika jutaan manusia terkoneksi secara teknologi, mereka juga akan terkoneksi secara sosial, politik, dan ekonomi.

Namun begitu, kata Prof. Henri, Satria bukan milik Kominfo atau Bakti, melainkan milik Republik Indonesia. Jadi seluruh kementerian dan lembaga harus memanfaatkannya sesuai trend program transformasi digital. “Segera diwujudkan unit yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan pelayanan dan pemanfaatan Satelit SATRIA secara kolaboratif. Dengan demikian, kedaulatan Indonesia di darat dan di angkasa bisa dijaga dengan Satria,” tandasnya.

Menurut Prof. Henri, yang terpenting saat ini adalah kolaborasi dan inovasi. Saat ini, kelemahan banyak terjadi karena adanya egosentrisme dan kolaborasi atau koordinasi hanya menjadi jargon yang sulit dilaksanakanan. “Kolaborasi bisa dengan siapa saja. Dengan daerah atau negara lain, dengan rakyat atau smart society. Juga dengan pemerintah pusat, BUMN, dan lembaga pusat,” pungkasnya.

(rls/MC)

Previous Article Liberta Hotel Internasional Berkolaborasi dengan Qverse
Next Article Semester Pertama 2023, WOM Finance Catat Laba Bersih Rp 88 Miliar
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Bisnis

Prudential: 68 Persen Masyarakat Indonesia Pertimbangkan Proteksi Diri dan Keluarga

Wartajakarta Wartajakarta 30 Maret 2024
Bisnis

Suzuki Perkenalkan Seragam Baru di GIIAS 2023

Wartajakarta Wartajakarta 10 Agustus 2023
Bisnis

MS GLOW Bersama Seller dan Unit Bisnis J99 Corp Salurkan 97 Hewan Kurban

Wartajakarta Wartajakarta 29 Juni 2023
Bisnis

Kemnaker, Huawei Perkuat Kemitraan Strategis, Fokus Cetak Talenta Digital Siap Songsong Tantangan Industri Masa Depan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 24 April 2025
Bisnis

Nuon Sabet 2 Penghargaan di Ajang BUMN Branding & Marketing Award 2024

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 19 November 2024
Bisnis

Jasa Marga Raih Penghargaan CSA Awards 2024 Sebagai The Best Infrastructures Sector on the Main Board

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 5 November 2024
Bisnis

Line Up World Supersport 2025 Resmi Dirilis, Yamaha dan Aldi Satya Mahendra Bertekad Raih Prestasi Lagi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 November 2024
Bisnis

Masih Jadi Primadona di Segmen Smartphone Flagship, OPPO Find X8 Series Hadir Sebagai Daily Driver untuk Profesional hingga Content Creator

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 15 Mei 2025
Bisnis

Kreator Kevin Anggara Spill Rahasia Produktif dengan Galaxy Ring

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 19 November 2024
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account