Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: ‘Tsunami’ Covid-19 di Tiongkok Akibat Tak Pakai Vaksin mRNA?
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > ‘Tsunami’ Covid-19 di Tiongkok Akibat Tak Pakai Vaksin mRNA?
Dunia

‘Tsunami’ Covid-19 di Tiongkok Akibat Tak Pakai Vaksin mRNA?

Wartajakarta.id 27 Desember 2022
Share
4 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Tiongkok dilanda ‘tsunami’ Covid-19 setelah pembatasan kebijakan Nol-Covid dicabut. Selama ini Tiongkok menggunakan vaksin Sinovac, Sinopharm, dan vaksin nasional lainnya, bukan vaksin Barat dengan metode mRNA. Kini Tiongkok mulai mendistribusikan vaksin Pfizer dan obat Paxlovid buatan Pfizer karena gelombang kasus tak terbendung.

Karena kasus Covid di China terus meningkat, Beijing akan segera mulai mendistribusikan obat Covid-19 Paxlovid buatan Pfizer ke pusat kesehatan masyarakat dalam beberapa hari mendatang, seperti laporan CNN mengutip media pemerintah pada hari Senin (26/12).

Laporan itu muncul saat kota itu bergulat dengan gelombang infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah membuat rumah sakit kewalahan dan obat langka. Menurut China News Service milik pemerintah, setelah mendapatkan pelatihan, dokter komunitas akan memberikan obat kepada pasien Covid-19 dan memberikan informasi tentang cara menggunakannya.

“Kami telah menerima pemberitahuan dari pejabat, tetapi tidak jelas kapan obat itu akan tiba,” kata seorang pekerja di pusat kesehatan masyarakat setempat di distrik Xicheng Beijing, kata laporan CNN.

Pemerintah Tiongkok tidak punya pilihan selain mengimpor vaksin mRNA dan obat antivirus jika ingin membatasi lonjakan kematian terkait Covid-19, menurut dua pakar yang berbasis di AS. Maka vaksin mRNA dinilai menjadi solusi dan lebih manjur.

“Tanpa penguncian atau tindakan mitigasi lainnya, dan jika tidak adanya vaksin mRNA, Tiongkok dapat memperkirakan sebanyak 500 ribu kematian terkait Covid pada April tahun depan,” kata seorang profesor di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington Ali Mokdad seperti laporan South China Morning Post.

Dia mengatakan bahwa jumlah itu dapat dikurangi setengahnya jika otoritas Tiongkok menegakkan masker yang tepat, memberlakukan penguncian di mana rumah sakit diisi melebihi 80 persen dari kapasitas dan mengadopsi transparansi penuh pada jumlah infeksi lokal. Sebab saat ini para ahli memperkirakan Tiongkok dapat melonjak hingga 250 juta kasus.

Benarkah karena Bukan Pakai Vaksin mRNA?

Kepada Wartajakarta.id, Ahli Spesialis Penyakit Dalam Universitas Indonesia Prof Zubairi Djoerban mengatakan lonjakan kasus di Tiongkok bukan semata-mata disebabkan karena Tiongkok memakai Sinovac, bukan vaksin Barat. Akan tetapi menurutnya, kenaikan kasus di Tiongkok disebabkan karena kebijakan Nol Covid saat awal-awal pandemi membuat jumlah yang terinfeksi lebih sedikit. Dan mereka yang divaksinasi, kekebalannya semakin menurun.

“Oh bukan karena pakai Pfizer atau Sinovac. Jadi begini, aku divaksinasi, kamu sama. Maka saat saya divaksinasi 6 bulan lalu, maka proteksi sudah rendah banget. Jadi artinya efektivitas vaksinasi pelan-pelan menurun. Dan ketika saya 2 bulan lalu terinfeksi, kekebalan naik lagi berlipat. Jadi sehingga kalau tertular tak parah,” paparnya di Jakarta, Selasa (27/12).

Prof Zubairi menambahkan sejak awal Tiongkok memberlakukan kebijakan zero transmission atau zero Covid dengan testing yang ketat, karantina, dan lockdown. Maka orang yang terinfeksi sangat sedikit jumlahnya.

“Jadi waktu dulu AS, India, kita Indonesia dilanda badai, kita banyak yang terinfeksi menjadi sehat dan kebal. Dulu teori amat sangat bagus, penyakit menular ya karantina. Selesai, virus enggak kemana-mana tanpa memperhatikan tubuh penduduk,” ujarnya.

Sebetulnya, lanjutnya, yang terjadi di Indonesia, India, dan AS di mana badai Covid sempat melanda, saat ini masyarakat sudah mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity. Itu karena masyarakatnya lebih kebal dari vaksinasi plus terinfeksi Covid-19.

“Berbeda dengan Tiongkok saat awal-awal harus zero transmission. Maka negara yang sempat dilanda badai, jauh lebih tinggi herd immunity-nya daripada Tiongkok,” tutupnya.

(jp)

Previous Article Mayoritas Harga Komoditas di Pasar Tradisional Jakbar Alami Penurunan
Next Article Ini Rekayasa Lalu Lintas saat Festival Malam Tahun Baru 2023
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Galaxy A26 5G Bawa Performa Gaming Unggul ke AXISCUP 2025
Bisnis 23 Mei 2025
Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
“Tangan Bersih, Masa Depan Gemilang”: B. Braun Indonesia Edukasi Pentingnya Kebersihan Tangan Kepada Ratusan Siswa SD di Karawang, Jawa Barat
Bisnis 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Laboratorium Nuklir AS Dilaporkan Sedang Diincar Kelompok Hacker Rusia

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 17 Januari 2023
Dunia

Muhyiddin Tolak Permintaan Raja Malaysia Koalisi dengan Anwar Ibrahim

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 22 November 2022
Dunia

Keanggotaan Iran di Komisi Perempuan PBB Dicabut, AS Dikecam

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 17 Desember 2022
Dunia

Foto Satelit Ungkap Penuhnya Jenazah Covid-19 di Krematorium Tiongkok

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 13 Januari 2023
Dunia

Ancaman Rusia, jika Vladimir Putin Ditangkap Berarti Kobarkan Perang

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 23 Maret 2023
Dunia

Rusia Makin Tertekan, AS Susul Jerman Kirim 31 Tank Abrams ke Ukraina 

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 26 Januari 2023
Dunia

Gaji PNS Malaysia Resmi Tak Naik, PM Anwar Ibrahim Beri Penjelasan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 1 Maret 2023
Dunia

Penembakan Brutal di Supermarket AS, 7 Tewas, Pelaku Manajer Toko

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 23 November 2022
Dunia

Kecewa Kalah dalam Pilkada, Presiden Taiwan Mundur dari Ketum Partai

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 28 November 2022
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account