Wartajakarta.id – Ledakan bom mengguncang Turki. Sebanyak 6 orang tewas dan 81 lainnya terluka pada hari Minggu (14/11). Ledakan terjadi di jantung ibukota Turki, Istanbul, saat pejalan kaki tengah sibuk beraktivitas.
Detik-detik saat ledakan terjadi, ratusan orang melarikan diri dari Istiklal Avenue. Ambulans dan polisi bergegas masuk. Daerah itu, di distrik Beyoglu di kota terbesar Turki memang daerah ramai pengunjung, pembeli, turis, dan keluarga.
Rekaman video yang diperoleh Reuters menunjukkan saat ledakan terjadi pada pukul 16:13 waktu setempat (1313 GMT). Sesaat setelah ledakan terjadi, puing-puing terlontar ke udara dan beberapa orang tergeletak di tanah, sementara yang lain tersungkur.
Pihak berwenang kemudian mengatakan seorang pekerja kementerian pemerintah dan putrinya termasuk di antara yang tewas. Lima orang dirawat intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Cerita Saksi Mata
Rekaman Reuters menunjukkan orang-orang mendatangi para korban setelah ledakan. Puing-puing beton berserakan di jalan raya, yang dipenuhi dengan toko-toko dan restoran.
Seorang saksi mata membeku saat melihat kejadian itu. Ia mengaku ketakutan.
“Ketika saya mendengar ledakan itu, saya ketakutan, orang-orang membeku, saling memandang. Kemudian orang-orang mulai melarikan diri. Apa lagi yang bisa Anda lakukan,” kata Mehmet Akus, 45, seorang pekerja restoran di Istiklal seperti dilansir dari CNBC, Senin (14/11).
“Kerabat saya menelepon saya, mereka tahu saya sedang Istiklal. Saya meyakinkan mereka bahwa saya tidak apa-apa,” katanya kepada Reuters.
Sebuah helikopter terbang di atas tempat kejadian dan sejumlah ambulans diparkir di dekat Lapangan Taksim setelah ledakan. Bulan Sabit Merah Turki mengatakan stok darah dipindahkan ke rumah sakit terdekat.
Diketahui, Pemboman kembar di luar stadion sepak bola Istanbul terjadu pada Desember 2016 menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya dalam serangan yang diklaim oleh cabang militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Istanbul dan kota-kota Turki lainnya pernah menjadi sasaran separatis Kurdi, militan Islam, dan kelompok lain, termasuk dalam serangkaian serangan pada 2015 dan 2016.
(jp)