Wartajakarta.id – Dua bom mobil meledak di Somalia tengah menewaskan 35 orang termasuk perempuan dan anak-anak. Kelompok teroris Al Shabah yang terafiliasi dengan Al Qadea bertanggung jawab di balik serangan bom itu.
Laporan Arab News, mereka sering melakukan serangan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk beberapa serangan di ibu kota Mogadishu terhadap instalasi dan hotel pemerintah. Kegiatan Al-Shabab juga membatasi pengiriman bantuan internasional, menambah dampak kekeringan terburuk di Afrika dalam empat dekade.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (5/1), Al-Shabab mengklaim bertanggung jawab atas dua bom mobil di Hiraan. Pejabat keamanan dan pemimpin lokal mengatakan dua pangkalan militer menjadi sasaran di Mahas.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah ledakan, kantor media kelompok al-Shabab mengatakan para pejuangnya telah meledakkan bahan peledak di pangkalan militer di Mahas dan juga menyerang pangkalan lain di Dadan ‘Ad, sekitar 17 km (10 mil) jauhnya, menurut SITE. Pernyataan tersebut menambahkan bahwa al-Shabab telah menargetkan milisi dan tentara ‘murtad’ versi mereka.
Siapa Al Shabah?
Kelompok afiliasi Al-Qaeda ini telah melancarkan pemberontakan melawan pemerintah Somalia sejak 2007. Mereka diusir dari Hiraan tahun lalu oleh pasukan pemerintah dan milisi klan sekutu yang dikenal sebagai Macawisley, tetapi terus melakukan serangan.
Al-Shabab telah berada di bawah tekanan sejak Agustus lalu ketika Presiden Hassan Sheikh Mohamud melancarkan serangan militer tak lama setelah menjabat. Meskipun dipaksa keluar dari pusat kota utama negara itu sekitar 10 tahun yang lalu, Al-Shabab tetap bercokol di sebagian besar pedesaan tengah dan selatan Somalia.
“Para teroris, setelah telah dikalahkan, mati-matian karena mereka menargetkan warga sipil, tetapi hal ini tidak akan menghentikan keinginan rakyat untuk terus mengalahkan mereka,” kata Osman Nur, seorang komandan polisi di Mahas, kepada AFP.
(jp)