Wartajakarta.id – Sebuah pesawat penumpang Precision Air yang merupakan maskapai penerbangan swasta terbesar Tanzania terjatuh pada Minggu (6/11). Jumlah korban tewas diperkirakan 19 orang. Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan Precision Air jatuh di Danau Victoria saat mendekati kota barat laut Bukoba.
“Kami berduka atas 19 orang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tersebut,” kata Majaliwa.
Otoritas regional sebelumnya mengatakan bahwa 26 orang yang selamat dalam penerbangan PW 494 telah dievakuasi ke tempat yang aman dan dibawa ke rumah sakit di kota tepi danau. Sementara, data dari Precision Air berbeda. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada 24 orang selamat dari kecelakaan itu.
“Ada dua orang yang terluka dalam upaya penyelamatan yang telah dihitung sebagai korban selamat, tetapi mereka bukan penumpang,” demikian alasan dari pihak Precision Air.
Maskapai itu sudah mengirim tim penyelamat dan penyelidik ke tempat kejadian dan menyatakan simpati terdalam atas kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 08:53 (0553 GMT) pada Minggu (6/11). Perusahaan mengatakan pesawat itu adalah ATR 42-500, diproduksi oleh perusahaan ATR Prancis-Italia yang berbasis di Toulouse. Saat terbang, terdapat 39 penumpang termasuk seorang bayi dan empat anggota awak di dalamnya.
Kronologi Detik-Detik Jatuhnya Pesawat
Pihak maskapai Precision Air menyatakan pesawat tersebut lepas landas dari kota Dar es Salaam dan mendarat darurat pada pukul 8:53 pagi (0553 GMT) saat mendekati bandara Bukoba. Tanzania Broadcasting Corporation (TBC) melaporkan, penerbangan PW494 yang dioperasikan Precision Air menghantam air saat cuaca badai dan hujan lebat.
Salah seorang saksi memberitahukan bahwa dia melihat pesawat terbang dengan tidak stabil, berbelok ke bandara tetapi meleset dan masuk ke danau. Rekaman video yang disiarkan di media lokal menunjukkan pesawat itu sebagian besar tenggelam. Sejumlah nelayan mendekati untuk menyelamatkan penumpang.
Pekerja darurat berusaha mengangkat pesawat keluar dari air dengan derek. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Dar es Salaam merilis sebuah pernyataan, memberi penghormatan kepada upaya heroik para penyelamat pertama, terutama warga biasa yang membantu menyelamatkan para korban.
Precision Air yang sebagian juga dimiliki oleh Kenya Airways, didirikan pada 1993 dan mengoperasikan penerbangan domestik dan regional serta charter pribadi ke tujuan wisata populer seperti Taman Nasional Serengeti dan kepulauan Zanzibar. Kecelakaan itu terjadi lima tahun setelah 11 orang tewas ketika sebuah pesawat milik perusahaan safari Coastal Aviation jatuh di Tanzania utara.
(jp)