Pemerintahan Presiden Prabowo terus berkomitmen memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi masyarakat yang melakukan mudik Lebaran 2025. Mendukung hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming, Senin (07/04/2025), meninjau langsung situasi arus balik pemudik yang menggunakan transportasi laut di Command Center Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Jl. Gajah Mada No. 14, Jakarta Pusat.
Kunjungan ini dilakukan untuk memantau secara langsung pengelolaan dan kesiapsiagaan layanan PT PELNI (Persero) dalam menghadapi tingginya arus balik Lebaran. Sebagai BUMN sektor transportasi laut, PT PELNI memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran mobilitas masyarakat antarpulau selama masa liburan panjang Idulfitri 1446 H/2025 M.
Wapres menilai kesiapsiagaan dan pengelolaan layanan yang dilakukan PT PELNI layak diapresiasi dalam menghadapi lonjakan penumpang selama musim mudik. Ia menegaskan bahwa peran PT PELNI sebagai perusahaan negara sangat vital dalam menjaga konektivitas antarpulau yang menjadi urat nadi transportasi nasional.
Lebih lanjut, Wapres mendorong agar PT PELNI terus memperkuat sistem pelayanan dan pengelolaan armada, tidak hanya pada periode Lebaran, tetapi juga di hari-hari biasa. Dengan demikian, masyarakat di seluruh wilayah tanah air bisa merasakan pemerataan akses transportasi yang andal dan berkualitas.
Sebagai informasi, selama masa Angkutan Laut Lebaran 2025 yang dimulai sejak 16 Maret hingga 6 April, PT PELNI mengoperasikan sebanyak 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis dengan total kapasitas angkut mencapai 60.212 seat.
Adapun jumlah penumpang kapal laut tercatat mencapai 416.370 orang. Pada Minggu (06/04/2025) saja, tercatat 22.247 penumpang menggunakan layanan transportasi laut, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap moda transportasi ini selama musim mudik dan balik.
Sementara itu, pelabuhan keberangkatan terpadat adalah Pelabuhan Makassar dengan jumlah penumpang mencapai 42.257 orang, disusul oleh Balikpapan, Pulau Batam, dan Ambon. Adapun rute dengan volume penumpang tertinggi adalah Pulau Batam–Belawan, Balikpapan–Surabaya, dan Kumai–Semarang. Data ini menggarisbawahi peran strategis transportasi laut dalam mendukung mobilitas antarpulau di berbagai wilayah Indonesia.