Kongres Partai Komunis Tiongkok yang dibuka pada Minggu (16/10) memproyeksikan bakal memberikan Xi Jinping masa jabatan periode ketiga. Pertanyaannya, andai skenario itu batal, siapa sosok pengganti Xi Jinping?
Xi Jinping, pemimpin tertinggi Tiongkok, diperkirakan bakal mengamankan masa jabatan lima tahun lagi sebagai bos partai dan panglima militer. Kongres partai adalah badan pimpinan tertinggi Partai Komunis Tiongkok dan menurut konstitusi digelar setiap lima tahun sekali.
Kongres terdiri dari delegasi sekitar 2.300 anggota partai dan biasanya berlangsung sekitar enam hari. Berbagai macam kelompok dari semua lapisan masyarakat, berbagai profesi, dan etnis diakomodir. Ini dirancang untuk memberikan legitimasi pada hasil kongres.
Rundown Kongres
Pada awal kongres, Xi akan menyampaikan pidato panjang yang mirip dengan pidato kenegaraan di Amerika Serikat. Ini akan memberikan ringkasan resmi tentang bagaimana kepemimpinan partai dan yang telah dilakukan untuk Tiongkok selama lima tahun terakhir. Selain itu, menetapkan prioritas kebijakan untuk masa depan. Para analis mengatakan kemungkinan akan ada panduan tentang arah reformasi ekonomi. Banyak juga yang berharap petunjuk tentang berapa lama lagi kebijakan nol Covid-19, termasuk penguncian dan pengujian agresif.
Kemudian, jelang akhir acara, kongres akan memilih Komite Sentral baru, yang terdiri dari sekitar 200 anggota penuh dan 180 pengganti. Ini adalah pejabat tinggi negara seperti kepala provinsi, perusahaan milik negara, dan kementerian pemerintah.
Tak lama setelah kongres partai berakhir, Komite Sentral akan mengadakan pleno pertamanya untuk memilih Politbiro (20-25 pejabat tertinggi), Komite Tetap Politbiro (tujuh hingga sembilan pemimpin teratas), dan sekretaris jenderal (bos).
Analis mengatakan Xi diperkirakan akan diusung untuk masa jabatan ketiga sebagai sekretaris jenderal. Tidak ada batasan masa jabatan untuk sekretaris jenderal, tetapi dalam beberapa dekade terakhir, norma bagi para pemimpin untuk mengundurkan diri setelah dua masa jabatan lima tahun dan menyerahkan kendali kepada generasi yang lebih muda.
Jika bukan Xi, Siapa yang akan menggantikannya? “Tanda tanya utama yang menggantung di kongres adalah suksesi. Dia akan menjalani masa jabatan ketiga, bagaimana dengan lima dan sepuluh tahun dari sekarang? Apakah akan ada rencana untuk memiliki penerus Xi Jinping?” kata pakar politik dan keuangan Tiongkok di University of California, San Diego, Victor Shih.
Secara konvensi, kata dia, calon penerus seharusnya dipromosikan menjadi Komite Tetap Politbiro, atau setidaknya Politbiro, pada kongres partai terakhir, lima tahun lalu. Akan tetapi, sejauh ini tidak ada. Pejabat muda akan berhasil masuk ke Komite Pusat, dan berpotensi menjadi Politbiro, kali ini.
“Tetapi tidak jelas apakah ada yang akan diangkat ke posisi yang dianggap sebagai penerus Xi,” pungkasnya.
(jp)