Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Menkes Budi Dorong Percepatan Registry Anak, Fokus Awal pada Down Syndrome dan Penyakit Jantung Bawaan
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Nasional > Menkes Budi Dorong Percepatan Registry Anak, Fokus Awal pada Down Syndrome dan Penyakit Jantung Bawaan
Nasional

Menkes Budi Dorong Percepatan Registry Anak, Fokus Awal pada Down Syndrome dan Penyakit Jantung Bawaan

Wartajakarta.id 17 Mei 2025
Share
4 Min Read
SHARE

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian data children registry atau registrasi anak secara nasional, khususnya untuk anak-anak dengan kondisi khusus seperti Down Syndrome. Penegasan ini disampaikan dalam peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2025 yang digelar di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Kamis (15/5).

Menkes menekankan bahwa proses registrasi yang saat ini dipercayakan kepada Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, harus segera dituntaskan agar menjadi dasar kebijakan pelayanan kesehatan anak yang lebih akurat.

“Database-nya harus jadi, registry-nya harus jadi. Ini harus diselesaikan cepat,” tegas Menkes Budi.

Berdasarkan data dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG), sebanyak 400 ribu bayi baru lahir telah menjalani skrining dini untuk enam jenis penyakit, termasuk hipotiroid kongenital. Dari jumlah tersebut, ditemukan sekitar 4.300 kasus penyakit jantung bawaan (congenital heart disease), menjadikannya kasus kedua tertinggi setelah kelainan empedu. Angka ini mewakili sekitar 1% dari total bayi yang disaring.

Sekitar 50% dari anak-anak dengan Down Syndrome juga tercatat memiliki penyakit jantung bawaan. Dengan data yang kini telah lengkap, termasuk identitas dan alamat anak, Menkes meminta agar dilakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengidentifikasi berapa dari 4.300 kasus tersebut juga mengidap Down Syndrome.

“Yang saya minta sekarang adalah sumber data yang betul-betul bisa menyelesaikan child registry ini,” ujarnya.

Menkes juga menyebutkan bahwa penanganan Down Syndrome saat ini masih bersifat semi-paliatif karena kondisi tersebut sudah terjadi sejak lahir. Untuk itu, pemerintah memperkuat kerja sama dengan berbagai organisasi seperti NLR dan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS), guna memperluas edukasi dan layanan di seluruh Indonesia.

Sebagai langkah konkret, RSAB Harapan Kita ditugaskan untuk menghimpun data dari RSUD di 514 kabupaten/kota yang menangani pasien Down Syndrome. Selain itu, rumah sakit nasional ini juga diminta untuk menyusun program pelatihan bagi dokter daerah agar kualitas layanan di luar Jakarta dapat ditingkatkan.
“Jangan hanya eksklusif di Jakarta,” tegas Menkes.

Ia menambahkan bahwa kesenjangan layanan akibat kondisi geografis menjadi perhatian serius pemerintah. Setiap rumah sakit penerima bantuan dituntut mampu memberikan layanan optimal bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua POTADS Eliza Oktavianti Rogi menyambut baik peluncuran buku “Tanya Jawab Seputar Penyakit Jantung Bayi, Anak, dan Remaja dengan Down Syndrome.” Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi tenaga medis maupun keluarga penyandang Down Syndrome.

“Kami sebagai orang tua berusaha, tapi kami juga butuh dukungan dari luar,” ujarnya.

POTADS selama ini aktif dalam memberdayakan keluarga penyandang Down Syndrome melalui edukasi dan kegiatan pendukung seperti Rumah Ceria. Organisasi ini meyakini bahwa anak-anak dengan kondisi tersebut dapat tumbuh menjadi individu yang produktif bila mendapatkan dukungan dan akses layanan yang memadai.

Menurut data POTADS, terdapat sekitar 300 ribu penyandang Down Syndrome di Indonesia. Namun, baru sekitar 3.000 yang tercatat aktif dalam komunitas. Dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Puskesmas hingga tingkat kelurahan, diharapkan semakin banyak keluarga yang mendapatkan edukasi, pendampingan, dan akses terhadap layanan kesehatan.

Peringatan Hari Down Syndrome Sedunia yang jatuh setiap 21 Maret dijadikan momentum untuk memperkuat sistem kesehatan yang inklusif dan berpihak pada semua anak. Peluncuran buku ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju layanan kesehatan yang merata dan berkeadilan.

Previous Article Waspada MERS-CoV, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kesehatan
Next Article Kemenag Tetapkan Pedoman Tata Kelola Dam/Hadyu
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

JMM: Manggarai Bersholawat, Strategi Pendekatan Humanis Cegah Tawuran di Jakarta
Jakarta 17 Mei 2025
Kemenag Tetapkan Pedoman Tata Kelola Dam/Hadyu
Nasional 17 Mei 2025
Waspada MERS-CoV, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kesehatan
Nasional 16 Mei 2025
117 WNI Gunakan Visa Kerja untuk Berhaji, Ditolak Masuk dan Dipulangkan dari Arab Saudi
Nasional 16 Mei 2025
Jaga Kesehatan Jemaah Haji, Kemenkes Imbau Konsumsi Makanan Sesuai Jadwal Saji
Nasional 16 Mei 2025
Teken MoU TACS, Wali Kota Sachrudin Harap Klaim Santunan Lakalantas Lebih Cepat
Bodetabek 16 Mei 2025
Tingkatkan Keterampilan Para Kader, TP PKK Kota Tangerang Gelar Pelatihan Pembuatan Konten
Bodetabek 16 Mei 2025
Spill Fitur Keren Galaxy A36 5G yang Jarang Diketahui
Bisnis 16 Mei 2025
Bangun Budaya Siaga Lewat Kelurahan Tangguh Bencana, Wakil Wali Kota Maryono: Upaya Bersama Jaga Kota
Bodetabek 15 Mei 2025
Wali Kota Sachrudin Siap Tindaklanjuti Rekomendasi DPRD atas LKPJ 2024
Bodetabek 15 Mei 2025

You Might also Like

Nasional

Kunjungi Pasar Petanahan Kebumen, Presiden Jokowi Sempatkan Beli Baju Koko

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 Maret 2023
Nasional

Presiden Jokowi Dorong Penambahan Jumlah Dokter Spesialis di dalam Negeri

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 6 Maret 2023
Nasional

PP Hima Persis Temui Presiden Jokowi, Ilham Nur Hidayatullah Sampaikan Agenda Jamnas ke-7

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 1 Agustus 2023
Nasional

Pasca Operasional Haji 1445H, KUH Antar Pulang Jemaah Usai Dirawat di Saudi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 2 Agustus 2024
Nasional

Menhan Prabowo Subianto Bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di Solo

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 22 April 2023
Nasional

Presiden Jokowi Minta Bulog Serap Gabah Petani Sebanyak-banyaknya

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 11 Maret 2023
Nasional

Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 23 Maret 2024
Nasional

Lantik 32 Dewan Pengawas Poltekkes, Menkes Titip 3 Pesan Penting

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 14 Juli 2023
Nasional

Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Empat Pesan untuk Petugas Haji

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 30 April 2025
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account