Sejak detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, peran tenaga farmasi telah tercatat sebagai bagian integral dari perjuangan bangsa. Dalam masa transisi penuh gejolak pasca-kemerdekaan, ahli farmasi Indonesia turut ambil bagian bersama elemen masyarakat lainnya dalam upaya mengusir penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan yang baru diraih.
Mengutip catatan sejarah kesehatan Indonesia, para tenaga farmasi saat itu tidak hanya menjalankan tugas profesionalnya di bidang pelayanan obat dan kesehatan, tetapi juga terlibat langsung dalam perjuangan fisik dan logistik demi menyokong kebutuhan medis pejuang kemerdekaan. Mereka berada di barisan belakang yang krusial, memastikan pasokan obat-obatan tetap tersedia di tengah keterbatasan dan blokade zaman perang.
Seiring berjalannya waktu, peran ahli farmasi berkembang, sejalan dengan dinamika pembangunan nasional. Tidak hanya sebagai penyedia layanan kesehatan, tenaga farmasi kini menjadi motor penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kontribusi mereka meluas dari pelayanan di fasilitas kesehatan hingga peran strategis dalam industri farmasi nasional, pendidikan, serta riset dan pengembangan obat.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
Untuk mewadahi semangat pengabdian dan profesionalisme itu, pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta, dibentuklah organisasi profesi bernama Persatuan Ahli Farmasi Indonesia atau disingkat PAFI. Organisasi ini lahir di tengah semangat revolusi, sebagai simbol penghimpun seluruh tenaga farmasi yang berbakti di bidangnya. Berdiri tidak lama setelah kemerdekaan, PAFI menjadi organisasi profesi yang memiliki peran strategis dalam merumuskan kebijakan, memperjuangkan kepentingan anggota, serta meningkatkan standar pelayanan kefarmasian di Tanah Air.
Tentang PAFI
PAFI berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar ideologis organisasi. Dengan sifat kekaryaan dan pengabdian, PAFI menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dalam setiap babak pembangunan bangsa, khususnya dalam sektor kesehatan masyarakat.
Hingga kini, PAFI terus berkembang dan menjadi mitra pemerintah dalam menciptakan sistem kefarmasian yang andal, berkualitas, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sejarah panjang dan dedikasi tanpa henti dari para ahli farmasi membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tenaga kesehatan, melainkan salah satu fondasi kokoh pembangunan Indonesia.
Tujuan PAFI
- Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
- Mewujudkan Derajat Kesehatan yang Optimal bagi Masyarakat Indonesia
- Mengembangkan dan meningkatkan Pembangunan Farmasi Indonesia
- Meningkatkan Kesejahteraan Anggota
Pengurus PAFI
Sebagai organisasi profesi yang telah berdiri sejak awal kemerdekaan, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memiliki struktur kepengurusan yang tidak hanya terpusat di tingkat nasional, namun juga menjangkau hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. Kepengurusan PAFI tersebar dari tingkat pusat hingga ke cabang-cabang daerah, mencerminkan semangat inklusivitas dan komitmen untuk mendekatkan pelayanan organisasi kepada seluruh anggotanya di berbagai wilayah.
PAFI memiliki jaringan kepengurusan yang tersebar luas—dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas di utara hingga Pulau Rote di selatan. Jangkauan ini mencerminkan komitmen PAFI untuk hadir dan melayani seluruh tenaga farmasi di pelosok negeri, tanpa terkecuali.
PAFI Merauke
PAFI Merauke terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi dan mendukung perkembangan profesional anggotanya, menjadikannya pilar penting dalam sistem kesehatan di Papua Selatan.
PAFI Merauke dapat diakses melalui website pafimarauke.org, yang beralamat di Kecamatan Merauke, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. pafimarauke.org merupakan website resmi dari PAFI Merauke.