Prancis akan melatih hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis untuk melawan pasukan Rusia. Hal ini seperti dikatakan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.
Tentara Ukraina akan segera ditugaskan ke unit Prancis selama beberapa pekan kata Lecornu kepada surat kabar Le Parisien. Kabar ini seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform.
Menurut Lecornu, pelatihan itu akan difokuskan pada tiga tingkat, yakni latihan tempur umum, latihan untuk kebutuhan spesifik yang dilaporkan Ukraina dan latihan dengan peralatan yang tersedia.
Prancis juga akan memasok sistem pertahanan udara Crotale, yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat tempur yang terbang rendah.
Menhan Lecornu juga menuturkan bahwa Prancis telah mengirim sebanyak 18 howitzer Caesar dan kini juga sedang mempertimbangkan pengiriman rudal darat-ke-darat.
Ukraina mengatakan telah menandatangani kesepakatan hibah dengan Prancis, yakni di sektor keamanan dan pertahanan. Dalam wawancara awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan terus mendukung Ukraina.
“Kami akan terus mendukung perlawanan Ukraina dan menambah bantuan militer kami,” sebut Macron.
Macron mengatakan Paris sedang membantu Kiev membela tanah air mereka, tidak pernah untuk menyerang Rusia, dan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin agar menghentikan perang dan menghormati integritas wilayah Ukraina.
Pasukan Ukraina membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, selagi Moskow mengerahkan tentara tambahan lainnya dan mencaplok empat wilayah Ukraina menyusul referendum yang disebut banyak pihak palsu.
(jp)