Wartajakarta.id – Tak pernah terbayangkan oleh 5 sahabat di Korea Selatan harus kehilangan 3 temannya. Saat berangkat ke Itaewon, Seoul, untuk merayakan pesta Halloween, mereka pergi berlima. Akan tetapi, takdir merenggut nyawa 3 orang teman mereka saat berdesak-desakan di gang sempit.
Di ujung koridor yang panjang, pasangan suami istri duduk di sofa kecil dengan kepala tertunduk. Di dalam salah satu kamar ada jenazah putra mereka, James Sim, yang berusia 28 tahun. Di kamar sebelah jenazah teman James, Yoon. Dan di rumah duka di seberang kota disemayamkan pacar James.
Mereka pergi ke Itaewon bersama-sama pada Sabtu (29/10) malam dengan dua teman lainnya untuk merayakan pesta Halloween. James telah mengatur untuk acara malam itu.
“Dia selalu menjadi penggagas, karena dia suka pergi malam bersama teman-temannya,” kata ibunya.
James adalah salah satu dari 155 orang yang tewas dalam kerumunan massa di gang sempit yang sangat penuh sesak. Ayah James sempat meminta teman-temannya untuk meneleponnya, namun polisi yang menjawab.
Saat mereka terjebak dalam kerumunan maut, 2 teman James berhasil keluar dari kerumunan dan memanjat pagar di tepi gang. James, pacarnya, dan Yoon tidak bisa keluar dari kerumunan massa.
Mendiang James dikenal suka berolahraga. Ia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya di gym dan kerap berolahraga mengangkat beban. Ibunya heran mengapa James tak bisa menyelamatkan diri.
Akan Menikah
James dan kekasihnya sebenarnya sudah merencanakan pernikahan. Namun, takdir membuat rencana itu hilang karena Tragedi Itaewon.
“James adalah kakak laki-laki terbaik. Bagaimana putra bungsu saya akan bertahan tanpa dia,” kenang kedua orang tuanya.
Teman James yang selamat, Park Ju-sung, sudah menjalin persahabatan sejak keduanya berusia delapan tahun. James adalah teman Park yang paling dekat.
“James mendorong saya belajar taekwondo. Dia membantu saya menjadi lebih terbuka, dari yang sebelumnya pemalu. Dia sosok yang baik,” kenang Park.
(jp)