Wartajakarta.id-Di balik ingar bingar gelaran KTT G20, beberapa drama sempat mewarnai. Itu terjadi terutama karena situasi geopolitik yang memanas akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Direktur Eksekutif Bank Dunia Wempi Saputra menceritakan, invasi Rusia ke Ukraina langsung membuat beberapa negara bersitegang. Drama itu menjalar pada soliditas negara anggota G20.
Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 tahun ini tentu tak tinggal diam. Wempi menceritakan, berbagai lobi dilakukan pemerintah. Bahkan, lebih dari 100 kali pertemuan dilakukan untuk memuluskan lobi-lobi itu. Pertemuan-pertemuan itu adalah inisiatif Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Keberhasilan Ani melobi para pejabat negara-negara G20 tidak lepas karena kiprahnya di kancah internasional. ’’Semua Menkeu G20 itu sahabatnya Menkeu (Sri Mulyani, Red), beliau kan veteran, jadi bisa ngobrol seperti teman,’’ jelas Wempi di Bali, Senin (14/11).
Untuk mencegah perpecahan antarnegara anggota, ratusan kali pertemuan itu digelar, baik fisik maupun virtual. Wempi menyebut, dalam sejarah G20 digelar pada tahun-tahun sebelumnya, belum pernah ada pertemuan lobi-lobi sebanyak itu. ’’Saya sempat tanya-tanya, belum pernah ada,’’ jelasnya.
Dalam setiap pertemuan, Indonesia membujuk negara-negara anggota untuk hadir dalam setiap pertemuan G20. Tak mengherankan memang, sebab, saking ngambeknya pada Rusia, beberapa negara bahkan meminta Indonesia tak mengundang Rusia saat negara tersebut menyerang Ukraina.
Namun RI memutuskan tak bergeming mengikuti permintaan tersebut. ’’Saat pertemuan April kita undang. Kita paham kalau sekali (Rusia) tidak diundang (maka dikhawatirkan) akan jadi G19, bisa jadi setelah itu berkurang lagi (jumlah negara anggota, Red),’’ jelas Wempi.
Upaya Indonesia ini pun yang membuat Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai negara. Hal itupun membuktikan bahwa sebagai tuan rumah, Indonesia mempertahankan keutuhan G20 dan menyediakan ruang dialog.
’’Intinya menjaga keutuhan, kedua bareng-bareng menyelesaikan masalah global, krisis. Ketiga mereka juga memberikan kontribusi kepada kita untuk bidang kesehatan, digital energi,’’ jelas Wempi.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan AS Janet Yellen sempat mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan hadir dalam forum G20 yang dihadiri oleh pejabat Rusia. Namun, terbukti, Yellen akhirnya hadir di 2nd Joint Health and Finance Ministers Meeting (JHFMM) dan dirinya duduk satu ruangan dengan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov. (*)
(jp)