Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Tiongkok Alami Pertumbuhan Ekonomi Terburuk sejak 1976
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Tiongkok Alami Pertumbuhan Ekonomi Terburuk sejak 1976
Dunia

Tiongkok Alami Pertumbuhan Ekonomi Terburuk sejak 1976

Wartajakarta.id 18 Januari 2023
Share
4 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Pandemi benar-benar berdampak luar biasa bagi Tiongkok. Baik perekonomian maupun populasi penduduknya. Tahun 2022 menjadi pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam empat dekade di Tiongkok. Adapun populasi penduduknya turun untuk kali pertama dalam enam dekade terakhir.

Dilansir Agence France-Presse, produk domestik bruto (PDB) Tiongkok hanya naik 3 persen pada 2022. Angka itu jauh dari target pemerintah. Yakni, 5,5 persen. Namun, angka tersebut masih lebih baik dari prakiraan sebagian besar ahli ekonomi yang hanya 2,7 persen.

Angka 3 persen tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi terlemah sejak 1976 saat Mao Zedong meninggal dunia. ’’Data ini menunjukkan pukulan keras perekonomian Tiongkok akibat dari kebijakan nol kasus dan kemerosotan sektor properti di 2022,’’ ujar Wakil Ekonom Tiongkok dari Bank BNP Paribas Jacqueline Rong seperti dikutip BBC.

Kebijakan ketat nol kasus Covid-19 di Tiongkok memang efektif menutup negara itu dari aktivitas bisnis dunia. Namun, rantai pasokan menjadi karut-marut dan mengguncang ekonomi global. Ketika negara lain mulai membuka diri tahun lalu, perusahaan-perusahaan berharap bisa beroperasi normal. Tapi, tidak demikian yang terjadi di Tiongkok. Mereka masih tutup.

Banyak brand besar yang memiliki pabrik di Tiongkok. Contohnya, Zhengzhou yang merupakan lokasi pabrik iPhone terbesar di dunia. Wilayah tersebut juga dikuntara beberapa kali sehingga produksi kerap terhenti.

Pencabutan aturan nol kasus di Tiongkok secara tiba-tiba pada 8 Desember 2022 juga ditengarai bakal mengancam pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini. Sebab, ketika lockdown tiba-tiba dibuka dan masih banyak penduduk yang belum divaksin, lonjakan kasus penularan Covid-19 tidak bisa terelakkan.

Bank Dunia memperkirakan PDB Tiongkok akan pulih menjadi 4,3 persen pada 2023. Naik, tapi masih di bawah ekspektasi pemerintah. Permasalahan di industri properti masih menjadi beban pertumbuhan ekonomi. Sektor properti dan konstruksi menyumbang lebih dari seperempat PDB Tiongkok.

Sektor properti dan konstruksi terpukul setelah Beijing mulai menindak pinjaman berlebihan perusahaan-perusahaan realestat. Salah satunya Evergrande, perusahaan realestat nomor satu di Tiongkok. Perusahaan itu kini berjuang untuk menyelesaikan tumpukan utang.

Beberapa pengembang lainnya juga berusaha bertahan hidup di tengah lemahnya permintaan. Data yang dirilis Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan bahwa harga rumah baru turun selama lima bulan berturut-turut pada Desember.

Pekan lalu Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mendesak Beijing untuk terus membuka kembali ekonominya. Dia menegaskan, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping tersebut harus tetap berada di jalurnya. Tidak mundur dengan menutup perbatasan sekali lagi.

’’Jika mereka tetap pada jalurnya, pada pertengahan tahun atau sekitar itu, Tiongkok akan menjadi kontributor positif untuk rata-rata pertumbuhan global,’’ ujarnya.

Pandemi juga berdampak pada populasi penduduk di Tiongkok. Tahun lalu untuk kali pertama dalam 60 tahun terakhir, populasi penduduk di Tiongkok turun. Pada 2022, populasi 1,4118 miliar jiwa. Angka itu turun 850 ribu jiwa dari 2021. Tingkat kelahiran nasional mengalami rekor terendah. Yakni, 6,77 kelahiran per 1.000 orang. Tahun sebelumnya mencapai 7,52 per 1.000 orang.

Kematian juga melebihi jumlah kelahiran untuk kali pertama. Yaitu, 7,37 kematian per 1.000 orang. Angka itu menjadi tingkat kematian tertinggi sejak 1976.

(jp)

Previous Article Seskab Pramono Anung Dampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi ke Sulawesi Utara
Next Article Mendagri Ukraina Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Kiev
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Galaxy A26 5G Bawa Performa Gaming Unggul ke AXISCUP 2025
Bisnis 23 Mei 2025
Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
“Tangan Bersih, Masa Depan Gemilang”: B. Braun Indonesia Edukasi Pentingnya Kebersihan Tangan Kepada Ratusan Siswa SD di Karawang, Jawa Barat
Bisnis 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Peru Chaos Tuntut Presiden Mundur, Status Darurat 30 Hari Diberlakukan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 16 Januari 2023
Dunia

Ukraina Ingin Rusia Dikeluarkan dari G20 dan Undangan di Bali Dicabut

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 2 November 2022
Dunia

Dirjen AHU Harap ASEAN Dukung Perjanjian Ekstradisi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 17 Maret 2023
Dunia

Gelombang Pertama Misi Kemanusiaan Indonesia Telah Tiba di Turki

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 13 Februari 2023
Dunia

81 Orang Meninggal saat Rayakan Halloween di Korea

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 29 Oktober 2022
Dunia

Elon Musk Pecahkan Rekor Dunia Kehilangan Pundi Kekayaan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 13 Januari 2023
Dunia

Luhut: Persiapan Indonesia Sambut KTT G20 sudah 100 Persen

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 November 2022
Dunia

Bukan Perang, Taiwan Berniat Bantu Tiongkok Hadapi Lonjakan Covid-19

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 2 Januari 2023
Dunia

Kritik Pemerintah Iran, Keponakan Ayatollah Ali Khamenei Ditangkap

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 30 November 2022
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account