Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Gempa Bumi Turki, Magnitudo Terkuat Sejak 1939 di Provinsi Erzincan
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Gempa Bumi Turki, Magnitudo Terkuat Sejak 1939 di Provinsi Erzincan
Dunia

Gempa Bumi Turki, Magnitudo Terkuat Sejak 1939 di Provinsi Erzincan

Wartajakarta.id 6 Februari 2023
Share
4 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Lebih dari seribu orang di Syria dan Turki meninggal dunia akibat gempa bumi besar bermagnitudo 7,8 yang mengguncang kedua negara bertetangga itu. Gempa ini yang terkuat sejak gempa yang juga berkekuatan 7,8 Skala Richter meluluhlantakkan Provinsi Erzincan pada 1939 dan sampai merenggut 30.000 nyawa.

Sejumlah laporan media asing menyebutkan gempa bumi dahsyat yang melanda Turki sering terjadi karena Turki berada jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia, terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.

Kedua patahan itu adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turki, dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki.

Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi dahsyat yang terjadi Senin (6/2) ini. Faktanya, gempa yang mengguncang 6 Februari ini sendiri berepisentrum di Turki bagian tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Turki-Syria.

Sejauh ini gempa ini telah merenggut lebih dari 1.000 nyawa dan diperkirakan akan terus bertambah. Jumlah korban sebanyak itu ditemukan di daerah-daerah Turki tenggara dan Syria utara.

Guncangan gempa juga dirasakan di Siprus yang berada di Laut Tengah atau Mediterania, Lebanon yang berbatasan dengan Suriah, dan Mesir. Tim pencari dan penyelamat Turki dan Syria tengah berusaha mencari korban yang masih tertimbun rangkaian bangunan yang ambruk diguncang gempa.

Pihak berwenang Turki mengungkapkan 1.718 unit bangunan ambruk dan 2.023 orang terluka. “Tim SAR segera dikirimkan ke daerah-daerah tertimpa gempa,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan via Twitter, Senin (6/2).

Berikut dua peristiwa penting dari gempa bumi dahsyat itu seperti dikutip laman Aljazeera.

Kapan dan di mana gempa ini persisnya terjadi?

Terjadi pada Senin (6/2) pukul 04.17 pagi waktu setempat atau 08.17 WIB dengan pusat gempa di Kahramanmaras di Provinsi Gaziantep yang berjarak 33 km dari ibu kota provinsi itu yang juga bernama Gaziantep.

Gaziantep berpenduduk dua juta orang yang juga menjadi tempat bagi ratusan ribu pengungsi korban perang saudara Suriah yang mulai pecah pada 2011. Gempa ini segera diikuti oleh 40 gempa susulan yang satu di antaranya bermagnitudo 6,7.

Menurut Chris Elders dari School of Earth and Planetary Sciences pada Universitas Curtin di Perth, Australia, gempa susulan ini membentang sepanjang sampai sekitar 200 km di sepanjang garis patahan besar, yakni Sesar Anatolia Timur, di sepanjang bagian tenggara Turki.

Mengapa gempa ini begitu mematikan?

Chris Elders mengungkapkan gempa ini amat dahsyat dan menghancurkan karena kedalamannya yang hanya 18 km permukaan bumi atau sangat dangkal. Akibatnya, tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, gempa ini juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa berkedalaman di dalam kerak bumi.

Bahkan, seorang pakar gempa Turki mendesak pemerintah negara ini memeriksa retakan pada beberapa bendungan yang berada di kawasan gempa guna mengantisipasi kemungkinan bendungan-bendungan itu jebol sehingga menciptakan banjir bandang.

Sebagian wilayah Turki berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar, yakni Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur. Lempeng ini bersinggungan ke selatan di Lempeng Arab.

Karena letak geologisnya itu seperti beberapa wilayah Indonesia dan negara-negara rawan gempa lainnya seperti Iran dan Jepang, Turki adalah satu dari zona-zona gempa paling aktif di dunia.

Gempa berkekuatan di bawahnya sedikit, tepatnya Magnitudo 7,4 pernah mengguncang Turki pada 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di kota terbesar di negara itu di Istanbul.

(jp)

Previous Article Master Hsing Yun, Pendiri Fo Guang Shan Wafat pada Usia 97 Tahun
Next Article 3 WNI Luka Akibat Gempa Turki, KBRI Ankara Siapkan Penampungan
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Galaxy A26 5G Bawa Performa Gaming Unggul ke AXISCUP 2025
Bisnis 23 Mei 2025
Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
“Tangan Bersih, Masa Depan Gemilang”: B. Braun Indonesia Edukasi Pentingnya Kebersihan Tangan Kepada Ratusan Siswa SD di Karawang, Jawa Barat
Bisnis 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Berkunjung ke Arab Saudi, Xi Jinping Sampaikan Ini kepada Raja Salman

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 Desember 2022
Dunia

Mantan Presiden Lula Menangi Pilpres Brasil

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 31 Oktober 2022
Dunia

Presiden Vietnam Mengundurkan Diri Gara-gara Anak Buah Korupsi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 18 Januari 2023
Dunia

Pemerintah Indonesia Jawab Isu Hukuman Mati di Dewan HAM PBB

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 November 2022
Dunia

KBRI Doha dan Ortu Anak Berkebutuhan Khusus Gelar Pertemuan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 7 November 2022
Dunia

Justin Trudeau Sebut Indonesia Berhasil Pimpin G20 pada Masa Sulit

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 16 November 2022
Dunia

Jokowi Tegaskan ASEAN Atasi Konflik Myanmar dengan Lima Konsensus

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 30 Januari 2023
Dunia

AS Kirim Senjata Tambahan untuk Ukraina Senilai Rp 6 Triliun

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 4 Maret 2023
Dunia

Polisi Malaysia Rampungkan Penyelidikan Ancaman Pembunuhan Band Radja

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 14 Maret 2023
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account