Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Penyebab Kematian Pablo Neruda Sebenarnya Terkuak, Bukan karena Kanker
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Penyebab Kematian Pablo Neruda Sebenarnya Terkuak, Bukan karena Kanker
Dunia

Penyebab Kematian Pablo Neruda Sebenarnya Terkuak, Bukan karena Kanker

Wartajakarta.id 15 Februari 2023
Share
3 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id-Penyair terkenal asal Chile dan peraih Nobel Sastra, Pablo Neruda, diduga meninggal dunia akibat racun amat mematikan. Bukan oleh kanker prostat seperti disebutkan dalam versi resmi penyebab kematiannya 50 tahun lalu.

Kesimpulan itu diperoleh dari hasil pemeriksaan forensik terhadap kerangka jenazah Neruda. Ini terjadi setengah abad setelah sastrawan besar yang di antaranya kumpulan puisi terkenal “Twenty Poems of Love and aA Song of Despair” itu meninggal dunia.

Versi resmi penyebab kematian Neruda menyebutkan pujangga besar ini meninggal dunia pada 23 September 1973 akibat kanker prostat dan malnutrisi. Neruda meninggal dunia 12 hari setelah kudeta yang dipimpin Jenderal Augusto Pinochet menggulingkan Presiden Salvador Allende yang merupakan sahabat Neruda.

Menurut laman surat kabar Inggris, The Guardian, kerabat-kerabat dekatnya, termasuk keponakan Neruda yang bernama Rodolfo Reyes, tak mempercayai versi resmi itu. Reyes sejak lama yakin pamannya dibunuh karena menentang kudeta Augusto Pinochet.

Pada 2013, seorang jaksa Chle memerintahkan makam Neruda dibongkar untuk memeriksa kerangka jenazah sang sastrawan. Perintah jaksa ini dikeluarkan setelah mantan sopir pribadi Neruda, Manuel Araya, mengaku ditelepon sang sastrawan saat dirawat di sebuah rumah sakit di Santiago pada 23 September 1973.

Kepada Araya, Neruda mengaku disuntik sesuatu pada bagian perutnya selagi tertidur. Beberapa jam kemudian Neruda meninggal dunia. Jaksa itu lalu mengambil sampel dari kerangka jenazah Neruda untuk diperiksa di sejumlah laboratorium forensik di empat negara.

Pada 2015, pemerintah Chile menyatakan kemungkinan besar ada pihak ketiga di balik kematian Neruda. Dua tahun kemudian pada 2017, sebuah tim yang terdiri dari ilmuwan-ilmuwan internasional yakin Neruda mati bukan karena kanker prostat.

Senin pekan ini Reyes mengungkapkan hasil tes menunjukkan ada bekas racun clostridium botulinum dalam tubuh pamannya yang membuat Reyes yakin sang penyair diracun setelah kudeta 1973. Menurut The Guardian, hasil analisis pakar-pakar forensik ini baru dipublikasikan Rabu ini.

“Sekarang kita semua tahu bahwa mengapa sampai ada clostridium botulinum dalam tulangnya,” kata Reyes kepada kantor berita Efe. “Itu apa artinya? Artinya, Neruda dibunuh karena campur tangan agen-agen negara pada 1973.”

Presiden Allende bunuh diri begitu tentara pimpinan Pinochet menyerbu istana kepresidenan. Neruda yang terguncang mendapatkan kabar ini lalu memutuskan kabur mengungsi ke Meksiko.

Tetapi sehari sebelum rencana itu terlaksana, Neruda dilarikan ke rumah sakit di ibu kota Chile, Santiago, dengan alasan terserang kanker. Neruda lalu meninggal dunia pada malam tanggal 23 September itu akibat kanker prostat yang empat tahun sebelumnya sudah dia idap itu.

Augusto Pinochet Ugarte yang dibeking Amerika Serikat, berkuasa di Chile sejak 11 September 1973 lewat kudeta yang menggulingkan Allende. Pinochet memimpin junta Chile sampai Maret 1981 dan meninggal dunia pada 2006.

Sastrawan terkenal Kolombia, Gabriel Garcia Marquez, menyebut Neruda sebagai penyair terbesar abad ke-20. Pada 1971, Neruda dianugerahi Nobel Sastra. (*)

(jp)

Previous Article Dubes Rusia Sebut Ukraina Mundur dari Perundingan Damai karena Barat
Next Article Rayakan Tahun Kebudayaan Indonesia-Qatar, KBRI Tampilkan Pencak Silat
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Ditpolsatwa Polri Gelar Sarasehan Menuju Indonesia Canine dan Satwancara Fest 2025 Jelang Hari Bhayangkara ke-79 dan HUT Polsatwa ke-66
Hukum 3 Juni 2025
Presiden Prabowo Gulirkan Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun
Nasional 3 Juni 2025
Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Triwulan II Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
Nasional 3 Juni 2025
Mentan Andi Amran Sulaiman Laporkan Swasembada Beras Lebih Cepat dari Target Presiden
Nasional 3 Juni 2025
Inpres Data Tunggal, Pemerintah Perbaiki Penyaluran Bantuan Sosial
Nasional 3 Juni 2025
Kemenkes Upayakan Kepastian Operasional KKHI Makkah untuk Perlindungan Kesehatan Jemaah
Nasional 3 Juni 2025
Tim Amirul Hajj Soroti Kematian Jemaah, Kemenkes RI Susun Strategi Layanan Terpadu
Nasional 3 Juni 2025
Kakorlantas Polri Instruksikan Dirlantas Ajak BUMN dan Proyek Pembangunan Tinggalkan Angkutan tak Sesuai Aturan
Hukum 3 Juni 2025
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Menuju Indonesia Raya
Nasional 3 Juni 2025
Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Pancasila Bukan Sekadar Slogan, Tapi Pedoman Hidup Bangsa
Nasional 2 Juni 2025

You Might also Like

Dunia

Simbol Keberagaman Bentuk Kabinet Seragam, Rishi Sunak Dikritik

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 27 Oktober 2022
Dunia

Indonesia Catat Surplus Perdagangan dengan Swiss pada 2022

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 9 Februari 2023
Dunia

Perubahan Iklim, Muncul Virus Zombie hingga Beruang Kutub Makan Sampah

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 2 Januari 2023
Dunia

Kelompok Teroris Al-Shabab Klaim Bom Somalia, Terafiliasi Al-Qaeda

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 5 Januari 2023
Dunia

Indonesia Mengutuk Keras Pembakaran Al Quran di Swedia

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 22 Januari 2023
Dunia

Tahun Baru di New York Meriah, Ribuan Orang Menyemut di Times Square

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 1 Januari 2023
Dunia

Korut Kecam Latihan Militer Gabungan AS-Korsel, Ancam akan Balas

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 17 Februari 2023
Dunia

Tiongkok Isyaratkan Pelonggaran Kebijakan Nol Covid setelah Diprotes

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 4 Desember 2022
Dunia

Detik-detik Kebakaran Kasino di Kamboja, 19 Orang Tewas, 400 Terjebak

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 30 Desember 2022
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account