Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Penembakan Brutal di AS, 6 Tewas, Pelaku Idap Gangguan Mental
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Penembakan Brutal di AS, 6 Tewas, Pelaku Idap Gangguan Mental
Dunia

Penembakan Brutal di AS, 6 Tewas, Pelaku Idap Gangguan Mental

Wartajakarta.id 30 Maret 2023
Share
4 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Bulan Maret belum habis. Namun, sudah ada 129 kasus penembakan massal di Amerika Serikat (AS). Terbaru, Senin (27/3) tragedi penembakan brutal terjadi di Covenant School, Nashville, Tennessee. Enam orang tewas. Yakni, tiga siswa dan tiga pegawai sekolah bersangkutan.

Tiga korban masih berusia 9 tahun. Mereka adalah Evelyn Dieckhaus, Hallie Scruggs, dan William Kinney. Adapun tiga lainnya adalah Cynthia Peak, 61; Mike Hill, 61; dan Katherine Koonce, 60; yang menjabat kepala sekolah. Covenant School, tempat kejadian perkara (TKP) penembakan itu, memiliki sekitar 200 siswa, mulai prasekolah hingga perguruan tinggi.

Agence France-Presse melaporkan, pelaku terungkap bernama Audrey Hale, seorang transgender berusia 28 tahun. Dulu dia juga bersekolah di Covenant School. Dia lahir sebagai perempuan. Tapi, belakangan dikenal sebagai lelaki. Sejauh ini, polisi masih mencari tahu motif pelaku. Ada kemungkinan Hale sakit hati lantaran dulu dipaksa bersekolah di tempat itu saat masih kecil.

Insiden penembakan terjadi pukul 10.13. Hale membawa senjata serbu dan pistol 9 milimeter. Pelaku memasuki sekolah melalui pintu samping. Lalu, pergi dari lantai 1 ke lantai 2. Sepanjang jalan, dia melepaskan beberapa tembakan. Tersangka menembak dari jendela saat mobil polisi tiba. Dua petugas pun terpaksa menembak pelaku. Pada pukul 10.27, pelaku dipastikan tewas.

’’Pelaku sudah siap untuk berkonfrontasi dengan para penegak hukum,’’ ujar Kepala Polisi John Drake.

Presiden AS Joe Biden yang mengetahui kasus penembakan di sekolah itu pun mendesak agar Kongres segera meloloskan larangan senjata serbu.

Idap Gangguan Mental, Miliki 7 Senjata Api

Audrey Hale seharusnya tidak berhak memiliki senjata. Sebab, transgender 28 tahun pelaku penembakan brutal di Covenant School, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS), itu mengalami gangguan emosional. Bahkan, dia harus mendapatkan perawatan dari dokter.

Namun, kenyataannya, Hale tak hanya memiliki satu senjata, melainkan tujuh. ’’Dia membeli senjata api secara legal. Salah satunya yang dipakai dalam serangan penembakan,’’ ujar Kepala Polisi Nashville John Drake.

Tiga di antara tujuh senjata tersebut digunakan untuk penembakan di Covenant School Senin lalu. Hale membeli senjata-senjata itu, tapi tidak menyimpan di rumahnya sendiri. Senjata serbu tersebut disembunyikan di rumah orang tuanya. Lima senjata berasal dari diler lokal. Senjata-senjata itu dibeli antara 20 Oktober 2020–6 Juni 2022.

Drake melanjutkan, orang tua Hale menyebut bahwa putri mereka seharusnya tidak memiliki senjata apa pun. Sebab, Hale membutuhkan perawatan mental. Hale seorang transgender. Lahir sebagai perempuan, tapi berpenampilan seperti lelaki. Orang tua Hale hanya tahu bahwa dia memiliki satu senjata saja dan sudah dijual.

Hingga Rabu (29/3), belum diketahui motif penembakan tersebut. Polisi masih mendalami barang-barang Hale yang ditinggal. Misalnya, catatan pribadi Hale.

Dari catatan itu, Hale diketahui menargetkan sekolah dan gereja untuk diserang. Namun, tidak secara khusus menarget salah satu dari enam korban yang tewas. Dari tulisan Hale, polisi juga mengetahui sebuah mal di dekat sekolah sebagai target lain yang mungkin jadi sasaran seandainya pelaku tidak ditembak mati.

Sebelum insiden terjadi, rekaman CCTV menunjukkan bahwa Hale mengemudi ke Covenant School dengan Honda Fit. Dia memakai celana gaya kamuflase, T-shirt putih, topi merah, dan rompi hitam. Hale menembak kaca pintu samping dan merangkak lewat bukaan untuk mengakses gedung. Dia membawa senapan serbu dan pistol.

News Channel 5 mengungkapkan, Hale menghubungi kawannya, Averianna Patton, sebelum memulai aksi kejinya. Kepada Patton, Hale mengaku ingin mati dan berita tentang kematiannya akan menjadi bahan berita. Saat itu Patton berusaha mencegah. Namun, Hale menyatakan tidak ingin hidup lagi.

’’Hari ini akan menjadi lebih masuk akal. Aku meninggalkan lebih dari cukup bukti. Tapi, sesuatu yang buruk bakal terjadi,’’ bunyi pesan Hale yang dikirimkan ke Patton.

(jp)

Previous Article Implementasikan Transformasi Kesehatan, Kemenkes Gandeng TNI
Next Article Malaysia Bakal Menghapus Hukuman Mati Wajib
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025
El’ Dablek Aldi Satya Mahendra Tembus 5 Besar, Makin Buktikan Predikat Pembalap Kelas Dunia
Bisnis 21 Mei 2025
Hitachi Vantara Luncurkan Virtual Storage Platform 360, Solusi Perangkat Lunak Manajemen Data Baru yang Menawarkan Pengalaman yang Lebih Sederhana dan Efisien
Bisnis 21 Mei 2025
Tips Kerja Sat-set Pakai Galaxy Tab S10 FE ala Andovi Da Lopez
Bisnis 19 Mei 2025
Penjualan Model Hybrid Tembus 51%, Suzuki Pertahankan Momentum Positif April 2025
Bisnis 19 Mei 2025
Seru-seruan Akhir Pekan Bersama Keluarga di Daihatsu Kumpul Sahabat Tangerang
Bisnis 18 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

UNICEF Sebut 7 Juta Anak Terdampak Gempa Turki-Syria

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 15 Februari 2023
Dunia

Tiongkok Diprediksi Pulih dari Pandemi Covid-19 pada Pertengahan 2023

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 11 Desember 2022
Dunia

Jembatan Era Kolonial Ambruk, 120 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 31 Oktober 2022
Dunia

Junta Myanmar Diduga Tutup Akses untuk Pangan, Dana, dan informasi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 17 Maret 2023
Dunia

WNI Korban Tewas Akibat Gempa di Turki Dimakamkan di Kahramanmaras

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 Februari 2023
Dunia

Rishi Sunak Janjikan Banyak Aksi, Inilah Inti Pidato 356 Detik PM Termuda

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 26 Oktober 2022
Dunia

Pandemi Covid-19 Makin Tak Terkendali, Tiongkok Tunda Tes CPNS

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 29 November 2022
Dunia

Tentara Bayaran Rusia Klaim Pasukan Ukraina di Bakhmut Telah Terkepung

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 3 Maret 2023
Dunia

Putri Kim Jong Un yang Paling Dicintai Ikut Saksikan Uji Coba Rudal

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 20 Maret 2023
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account