Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Pertolongan Pertama Luka Bakar Kimia
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Kesehatan > Pertolongan Pertama Luka Bakar Kimia
Kesehatan

Pertolongan Pertama Luka Bakar Kimia

Wartajakarta.id 6 September 2022
Share
7 Min Read
SHARE

Luka bakar tidak selalu terjadi karena paparan panas, misalnya api dan terkena knalpot. Bahan kimia juga bisa menimbulkan luka bakar yang perlu ditangani dengan serius. Lantas, jika mengalami luka bakar kimia, bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya di sini.

Apa itu luka bakar kimia?

 

Luka bakar kimia adalah kerusakan jaringan yang terjadi akibat paparan terhadap zat kimia.

Beberapa zat kimiawi yang bisa menyebabkan luka bakar, yaitu zat asam yang kuat, pembersih saluran air, pengencer cat, dan bensin.

Luka bakar bisa terjadi di kulit, mata, atau bahkan bagian dalam tubuh. Luka dapat terjadi cukup dalam dan menyebabkan bekas luka bakar yang terlihat.

Bahkan, luka bakar ini bisa lebih serius dibandingkan luka bakar akibat api atau suhu yang panas. Ini karena zat kimia bisa menempel pada tubuh untuk waktu yang cukup lama dan menyebabkan luka terus bertambah parah.

Oleh karena itu, pertolongan pertama yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah luka akibat zat kimia bertambah parah dan menghindari terjadinya komplikasi yang mungkin berakibat fatal.

Apa saja penyebab luka bakar kimia?

Luka bakar kimia terjadi akibat adanya paparan terhadap zat kimia secara langsung dengan bagian tubuh tertentu.

Luka bakar umumnya langsung disadari. Namun terkadang, kondisi ini juga bisa terjadi tanpa diketahui jika disebabkan oleh zat kimia yang cukup ringan.

Paparan zat kimia ini bisa berupa terkena zat langsung atau uap dari zat tersebut.

Pada sebagian besar kasus, kondisi ini terjadi akibat tidak sengaja menumpahkan zat kimia berbahaya, misalnya ke tangan. Namun, luka bakar juga bisa terjadi jika zat kimia ini tertelan atau terhirup.

Paparan pun dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, tempat kerja, sekolah, serta akibat kecelakaan atau bisa juga karena penyerangan.

Kebanyakan zat kimia yang bisa menimbulkan luka adalah zat kimia yang sangat asam atau yang sangat basa, contohnya asam hidroklorik atau natrium hidroksida.

Contoh bahan kimia lainya yang bisa menimbulkan luka bakar kimiawi, yaitu sebagai berikut.

  • cairan asam baterai atau aki mobil,
  • zat pemutih,
  • amonia,
  • produk klorinasi di kolam, dan
  • zat pembersih.

Apa gejala luka bakar kimia?

Dilansir dari Cleveland Clinic, luka bakar kimia bisa menimbulkan gejala yanng berbeda-beda, tergantung bagian tubuh yang terpapar.

Gejala luka bakar pada kulit, yaitu sebagai berikut.

  • Kulit melepuh.
  • Kulit kering atau pecah-pecah.
  • Rasa nyeri pada kulit.
  • Kulit mengelupas.
  • Kulit berubah warna menjadi pucat.
  • Pembengkakan pada kulit.
  • Kulit kemerahan.

Pada mata yang terkena zat kimia, luka bakar bisa disertai gejala berikut ini.

  • Penglihatan kabur.
  • Kelopak mata membengkak.
  • Rasa nyeri pada mata.
  • Mata merah.
  • Sensasi terbakar atau menusuk pada mata.
  • Mata berair.
  • Kebutaan (pada kasus yang parah).

Sementara jika tertelan, zat kimia bisa menimbulkan gejala sebagai berikut.

  • Nyeri di dada.
  • Batuk.
  • Sulit berbicara (disfonia).
  • Mengiler.
  • Suara serak.
  • Tekanan darah rendah (hipotensi).
  • Mual dan muntah, atau muntah darah.
  • Sakit di mulut atau tenggorokan (terutama saat menelan).
  • Luka bolong di lambung, kerongkongan, atau kornea mata.
  • Sesak napas (dispnea).
  • Pembengkakan saluran pernapasan atas.

Bagaimana cara menangani luka bakar akibat zat kimia?

 

Penanganan luka bakar kimiawi harus dilakukan sedini mungkin. Ketika Anda atau keluarga Anda terkena luka bakar akibat zat kimia, perhatikan gejalanya dengan baik.

Langkah pertama yang dilakukan jika tangan terkena zat kimia adalah segera mencari pertolongan medis ke dokter.

Jangan tunda untuk mendapatkan penanganan medis terutama jika Anda mengalami gejala berikut ini.

  • Luka bakar yang cukup besar, yakni lebih dari 7 cm.
  • Luka bakar terjadi terjadi di sendi besar seperti di lutut.
  • Rasa sakit tidak hilang dengan pemberian obat nyeri.
  • Munculnya tanda dan gejala syok, napas jadi pendek, pusing, dan tekanan darah melemah atau menurun.

Anda bisa hubungi nomor rumah sakit atau nomor darurat untuk mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan.

Sambil menunggu Anda bisa melakukan beberapa tindakan penyelamatan berikut ini.

  1. Jauhkan bahan kimia yang menyebabkan luka bakar.
  2. Bilas bagian yang kena luka bakar di bawah air mengalir selama 10—20 menit (jangan terlalu sebentar). Jika bahan kimia bersentuhan dengan mata, bilas mata terus-menerus selama minimal 20 menit sebelum mencari perawatan darurat selanjutnya. Membilas area yang terluka dengan banyak air sangat penting untuk melarutkan zat kimia yang menempel.
  3. Lepaskan pakaian atau perhiasan atau kain yang terkontaminasi bahan kimia di tubuh. Lepaskan dengan hati-hati, jangan sampai bahan kimia ini menempel area tubuh lainnya yang tidak terpapar zat kimia, atau pada orang lain.
  4. Untuk menjaga kondisi luka agar tidak semakin parah, bungkus area yang terbakar dengan perban atau lap bersih secara longgar.
  5. Jika luka bakar tidak terlalu dalam, Anda bisa menggunakan pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol (acetaminophen). Jika luka tersebut sangat berat, tunggu petugas medis datang untuk melakukan tindakan selanjutnya. Atau segera ke IGD terdekat.

Apa saja perawatan yang akan diberikan dokter?

cara merawat luka operasi dengan baik

 

Perawatan yang diberikan saat kena luka bakar akan bervariasi pada tiap kasus, tergantung tingkat keparahan jaringan yang rusak. Berikut beberapa pengobatannya.

  • Antibiotik.
  • Obat antigatal.
  • Debridemen (tindakan perawatan luka), dilakukan pembersihan atau pembuangan jaringan yang mati.
  • Cangkok kulit, dengan melekatkan kulit yang sehat dari bagian tubuh lain ke kulit yang terkena luka bakar.
  • Infus.

Jika luka bakar ini sangat parah, diperlukan perawatan khusus lainnya, di antaranya sebagai berikut.

  • Penggantian kulit.
  • Penyembuhan rasa sakit.
  • Bedah kosmetik.
  • Terapi okupasi untuk membantu mengembalikan kemampuan gerak seperti sediakala.
  • Konseling dan edukasi.

Jika luka bakar akibat zat kimia terjadi cukup parah, penyembuhan secara total mungkin perlu waktu hingga beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.

Luka bakar tersebut biasanya juga akan menyebabkan luka yang terlihat pada kulit.

Pada beberapa kasus, luka mungkin tidak bisa sembuh sepenuhnya atau menyebabkan kecacatan, seperti kebutaan mata atau keterbatasan kemampuan bergerak pada tungkai atau otot.

(Hello Sehat)

Daftar Isi
Apa itu luka bakar kimia?Apa saja penyebab luka bakar kimia?Apa gejala luka bakar kimia?Bagaimana cara menangani luka bakar akibat zat kimia?Apa saja perawatan yang akan diberikan dokter?
Previous Article Buah untuk Pasien COVID-19
Next Article Ciri Pengguna Ganja
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Kesehatan

Ciri Pengguna Ganja

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 6 September 2022

Isi Tas Siaga Bencana dan Fungsinya

Wartajakarta Wartajakarta 6 Desember 2022
Kesehatan

Review Sunscreen Hanasui Collagen Water

Wartajakarta Wartajakarta 3 Februari 2024
Kesehatan

Apakah Nicotine Pouch Lebih Aman dari Rokok?

Wartajakarta Wartajakarta 1 Februari 2024
Kesehatan

Pertolongan Pertama Kena Gigitan Tomcat

Wartajakarta Wartajakarta 15 Februari 2023
Kesehatan

Kelebihan dan Kekurangan AC Split yang Harus Diketahui Semua Orang

Wartajakarta Wartajakarta 31 Januari 2023
Kesehatan

Cara Berhenti Merokok untuk Perokok Berat

Wartajakarta Wartajakarta 1 Maret 2023
Kesehatan

Penyebab WC Mampet dan Cara Mengatasinya

Wartajakarta Wartajakarta 16 Februari 2023
Kesehatan

Inilah Perbedaan Sabun Wajah Pria dan Wanita

Wartajakarta Wartajakarta 18 November 2022
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account