Wartajakarta.id – Sekitar 70 persen wilayah ibu kota Ukraina, Kiev, tanpa aliran listrik pada Kamis (24/11). Itu terjadi setelah serangan Rusia terhadap fasilitas energi di Kiev telah menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah kota di Ukraina.
Wali Kota Kiev, Vitaly Klitschko mengatakan perusahaan energi berusaha memulihkan listrik secepat mungkin, tetapi bergantung pada keseimbangan jaringan nasional. Kondisi tersebut jelas tak mengenakkan bagi warga karena musim dingin telah tiba. Suhu bisa berada di bawah nol.
Banyak orang mencari tempat berlindung dari hawa dingin dengan mencari pemanas. Tanpa aliran listrik, banyak yang memasang genset sebagai sarana untuk daya cadangan.
Menanggapi kondisi itu, Presiden Volodymyr Zelensky menulis begitu emosional di media sosial. “Cahaya selalu menang atas kegelapan,” kata Zelensky.
Zelensky mengatakan Rusia tidak akan pernah mengerti kondisi rakyat Ukraina. “Mereka sendiri sudah lama berada dalam kegelapan yang tidak bisa ditembus,” sindir Zelensky.
Di kota barat Lviv, listrik, air, dan panas telah pulih, menurut Wali Kota Andriy Sadovyi. Namun, dia mengatakan masih akan ada pemadaman listrik yang direncanakan di beberapa bagian kota.
Rusia telah menargetkan serangan di jaringan energi Ukraina selama berminggu-minggu. Pemadaman listrik bergilir menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari jutaan orang Ukraina. Di Kiev, terjadi gangguan besar pada komunikasi seluler, bahkan banyak yang tidak dapat melakukan panggilan suara. Meski pasokan air kota sudah diperbaiki, ribuan orang masih kesulitan air minum.
Serangan rudal di Ukraina terjadi pada Rabu (23/11). “Sepuluh orang tewas, dan tiga pembangkit listrik tenaga nuklir ditutup,” kata Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky.
Dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, Volodymyr Zelensky menuduh Moskow melakukan kejahatan nyata terhadap kemanusiaan. “Jutaan orang dibiarkan kedinginan tanpa pemanas, air, atau energi karena teror Moskow,” kata Zelensky.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim tidak ada satu serangan pun yang dilakukan di Kiev. Kejadian yang ada menunjukkan bahwa semua kerusakan di daerah pemukiman adalah akibat dari rudal anti-pesawat Ukraina dan asing.
(jp)