PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) bersama Perum Bulog terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan, khususnya beras melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Kita juga lakukan pemantauan terus menerus
Salah satunya upaya yang dilakukan dengan
menambah pasokan beras ke pasaran bekerja sama dengan Koperasi Pedagang Pasar Induk beras (KOPPIC), Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI) dan Badan Pangan Nasional (BPN).
Heru Dampingi Mendag Pastikan Pasokan dan Stabilitas Harga di PIBC
Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, sejak awal, penyaluran beras KPSH melibatkan 64 pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan sudah tersalurkan 1.400 ton pada Oktober 2022. Pihaknya pun menargetkan penyaluran beras 3.000 ton per minggu.
“Melalui penambahan pasokan per minggu 3.000 ton, kami yakin akan menahan kenaikan harga beras. Kita juga lakukan pemantauan terus menerus berdasarkan pencatatan harga beras meski cenderung mengalami kenaikan,” ujarnya, Senin (7/11).
Pamrihadi menjelaskan, pihaknya akan memperkuat penyediaan cadangan pangan seperti gabah, beras. Bahkan menyediakan beras fortifikasi pada 2023 mendatang dalam rangka mendukung program ketahanan pangan.
Pihaknya juga akan terus melanjutkan pengembangan budidaya tanam untuk beberapa area dengan luas 1.000 hektare dan memperkuat program kontrak farming dengan daerah penghasil beras seluas 10.000 hektare.
“Pada dasarnya kami siap menjadi garda terdepan bila terjadi krisis pangan di masa mendatang, serta mencari sumber pendanaan lain selain PMD,” kata Pamrihadi.
Menurut Pamrihadi, selain beras, cadangan pangan seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, jagung dan kopi akan tetap terjaga dan terpenuhi. Pihaknya, berkomitmen menjaga keseimbangan dan keterjangkauan harga, menjaga suplai pangan, distribusi berkesinambungan, standarisasi harga dan kualitas.
“Rencana kerja 2023 kami telah mendapatkan dukungan dari anggota dewan. Dalam hal ini kami mendapatkan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp 89 miliar,” terangnya.
Pamrihadi menambahkan, pihaknya sedang berproses merubah badan hukum dari Perseroan Terbatas (PT) Food Station Tjipinang Jaya menjadi Perseroan Daerah (Perseroda). Perubahan badan hukum ini untuk mengoptimalkan upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat melalui berbagai upaya dari hulu sampai hilir.
“Kami diamanatkan untuk memperdalam dan menjabarkan tentang proses kerja dari hulu sampai hilir,” ucapnya.
Terkait pemasaran, sambung Pamrihadi, saat ini pihaknya sedang melakukan penetrasi pasokan ke Kalimantan Timur bekerja sama dengan PT Sinar Pangan Borneo yang mengusung brand FS Borneofood.
“Diharapkan tahun depan kita dapat menjamah seluruh wilayah Kalimantan ditambah Bali. Kami juga sedang menyiapkan kerja sama dengan calon pembeli dari Arab Saudi agar perluasan market kita bisa ke mancanegara,” tuturnya.
Perlu diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dalam rangka memantau harga beras yang trennya cenderung naik sampai dengan Oktober 2022 seperti data yang dilansir BPS.
Dalam kunjungan itu, Zulkifli didampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Kepala BPN, Arief Prasetyo Adi, Kasatgas Pengan Polri, Kepala Kantor Perwakilan BI Jakarta, Dirut Bulog, Dirut ID FOOD, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Kepala Perpadi DKI Jakarta dan Dirut PT Foood Station Tjipinang Jaya selaku tuan rumah.
“Kami ingin tahu progres dari pelaksanaan KPSH tersebut dan dampaknya terhadap harga beras di DKI Jakarta dan sekitarnya,” tandas Arief Prasetyo Adi, Kepala BPN.