Kementerian Agama (Kemenag) mencatat jumlah hewan kurban nasional pada Iduladha 1446 H/2025 M mencapai 1.856.962 ekor. Data ini berasal dari Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat pusat dan daerah. Rincian hewan kurban terdiri atas 627.130 ekor sapi dan kerbau, serta 1.229.832 ekor kambing dan domba.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, peningkatan jumlah kurban menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola ibadah kurban yang semakin baik. Menurutnya, jumlah tersebut mencerminkan tingginya semangat berbagi dan kesalehan sosial umat Islam di Indonesia.
“Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas sosial umat terus tumbuh. Kurban bukan hanya ibadah, tetapi bagian dari penguatan harmoni dan kepedulian sosial,” ujar Abu kepada media di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Menurutnya, capaian ini juga relevan dengan pencapaian Indeks Kesalehan Sosial yang saat ini menjadi salah satu indikator efektivitas pembinaan umat oleh Kemenag.
Kemenag sebelumnya telah mencanangkan Asta Protas atau delapan program prioritas, di antaranya Layanan Keagamaan Berdampak dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Program ini, imbuhnya, menjadi fondasi kehadiran negara dalam memberi literasi keagamaan sekaligus mendorong masyarakat untuk berbagi melalui kurban.
Abu menambahkan, semangat gotong royong dan praktik berbagi yang tinggi turut menguatkan posisi Indonesia dalam World Giving Index. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia konsisten berada di peringkat teratas negara paling dermawan.
“Model distribusi hewan kurban saat ini tidak hanya berfokus pada jumlah, tetapi juga jangkauan. Daerah-daerah terpencil dan kelompok rentan menjadi prioritas dalam penyaluran daging kurban,” katanya.
Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kurban tertinggi, yaitu 525.055 ekor. Proses distribusi dilakukan melalui sinergi antara penyuluh agama, lembaga keagamaan, dan para relawan di berbagai daerah.
Menurut Abu, kurban juga sejalan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan berbasis agama yang kini diarusutamakan Kemenag. “Kita dorong praktik kurban yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada manfaat jangka panjang,” tutupnya.