Sekjen Kementerian Agama Kamaruddin Amin memberi pesan khusus kepada tim Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB). Mereka diminta berada di garda terdepan dalam promosi praktik baik toleransi warga Indonesia.
“PKUB seyogyanya dapat menginisiasi sebuah event internasional tentang kerukunan umat beragama yang menghadirkan tokoh-tokoh agama regional dan dunia. Dunia internasional perlu melihat Indonesia sebagai role model praktik baik kerukunan umat beragama, sebagaimana Yordania pernah melaksanakan The Amman Message,” sebut Kamaruddin Amin dalam rapat “Penguatan Program Kerukunan”, yang digelar PKUB di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Kegiatan ini diikuti jajaran PKUB, perwakilan Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Hadir juga, wakil dari Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, dan praktisi kerukunan dari Universitas Indonesia.
“Dengan kemajemukan bangsa kita, baik dari sisi agama maupun suku, kita justru memiliki modal sosial yang kuat untuk menunjukkan pada dunia praktik kerukunan yang nyata dan membumi,” tegas Kamaruddin.
Sekjen Kemenag mengapresiasi pendekatan lintas sektoral yang dibangun PKUB. Kamaruddin mendorong sinergi yang lebih aktif antara PKUB dengan seluruh Direktorat Jenderal Bimas, lembaga pendidikan keagamaan, serta unit-unit lain di lingkungan Kementerian Agama.
Kepala PKUB, Muhammad Adib Abdushomad, menambahkan, rakor digelar dengan tujuan menyelaraskan dan mereorientasi program-program kerukunan umat beragama agar sejalan dengan visi transformatif Asta Protas Menteri Agama. Salah satu yang menjadi fokus adalah memperkuat kerukunan antarumat dan intraumat beragama sebagai fondasi kehidupan berbangsa yang harmonis.
Pria yang juga akrab disapa Gus Adib ini menekankan bahwa keberhasilan program kerukunan di Indonesia tidak dapat berdiri sendiri. “Kami membutuhkan dukungan dan sinergi aktif dari seluruh unsur—Direktorat Jenderal Bimas agama, Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, serta Badan Moderasi Beragama dan PSDM. Kerja sama ini sangat krusial untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, intraumat beragama, dan juga dalam mengampanyekan praktik baik kerukunan Indonesia ke panggung dunia,” ujar Gus Adib.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi internal Kementerian Agama dalam menyusun program-program kerukunan yang berdampak luas dan berkelanjutan, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai laboratorium kerukunan umat beragama di tengah dunia yang semakin plural dan dinamis.