Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengapresiasi semangat ribuan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Banyuwangi yang dibina PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Dalam kunjungannya ke stan-stan UMKM di Lapangan RTH Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/06/2025), Wapres berdialog langsung dengan para pengusaha ultra mikro dan menyampaikan dukungan penuh terhadap peningkatan kelas usaha mereka.
“Saya lihat tadi produk-produknya cukup baik. Tapi ini perlu ditingkatkan lagi, perlu dinaikkelaskan lagi,” ujar Wapres Gibran saat menyampaikan sambutan di hadapan para nasabah dan pendamping lapangan PNM.
Dukungan terhadap UMKM ini merupakan bagian dari pelaksanaan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya pada poin penguatan peran perempuan, serta membangun desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Wapres juga mengapresiasi tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang sangat rendah dari nasabah Mekaar, yaitu hanya 1,3 persen, sebagai indikator kuat bahwa pelaku usaha perempuan di Banyuwangi sangat disiplin dan bertanggung jawab. Ia pun menitipkan pesan kepada para Account Officer (AO) agar terus sabar dan konsisten dalam mendampingi para nasabah.
“NPL itu intinya kredit macetnya rendah. Jadi artinya ibu-ibu di sini tertib semua. Tapi sekali lagi saya mohon untuk AO yang ada di sini tetap dampingi ibu-ibunya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wapres mendorong keterlibatan kepala daerah untuk bergotong royong membina UMKM, termasuk mengikutsertakan pelaku usaha Mekaar dalam berbagai kegiatan daerah. Ia juga memberi motivasi agar ibu-ibu memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar.
“Tolong digunakan dengan baik, untuk pemasaran, untuk marketing, untuk foto produk disebarkan seluas-luasnya, pakai sosial media dengan bijak, biar produknya makin laku keras,” pesannya.
Sebelumnya, Direktur Bisnis PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sunar Basuki, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wapres Gibran Rakabuming dalam kegiatan silaturahmi bersama ribuan nasabah dan pendamping PNM Mekaar di Banyuwangi. Ia menekankan bahwa program Mekaar lahir untuk menjangkau mereka yang tidak tersentuh layanan keuangan formal, dan kini telah menghadirkan perubahan besar bagi lebih dari 15 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia. Di Banyuwangi sendiri, tercatat lebih dari 139 ribu nasabah aktif, mayoritas bergerak di sektor perdagangan mikro.
“Program PNM Mekaar bukan hanya soal angka, tetapi soal dampak. Di balik angka Rp3,48 triliun akumulasi pembiayaan di Banyuwangi, tersimpan begitu banyak cerita perubahan hidup,” tambahnya.