Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Rusia Tidak Lihat Tanda-tanda Ukraina Mau Damai
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Rusia Tidak Lihat Tanda-tanda Ukraina Mau Damai
Dunia

Rusia Tidak Lihat Tanda-tanda Ukraina Mau Damai

Wartajakarta.id 2 Maret 2023
Share
4 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin pada Kamis (2/3) mengatakan, pihaknya tidak melihat tanda-tanda Ukraina siap menggelar pembicaraan damai. Sebaliknya, Kiev justru mengeluarkan ultimatum perang, dikutip dari ANTARA.

Dalam wawancara dengan portal berita Rusia lenta.ru, Galuzin menyebut Rusia dan Ukraina tahun lalu memang mengadakan sejumlah pembicaraan dan menyetujui draf perjanjian perdamaian Maret tahun lalu di Istanbul.

Menurut dia, ada sekitar 17 versi berkaitan dengan draf itu, dan terakhir dikirim ke Ukraina pada 15 April dan belum dijawab.

“Tampaknya karena melihat kemungkinan bahwa Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama, Washington dan London melarang (Presiden Ukraina) Volodymyr Zelenskyy untuk melanjutkan perundingan,” kata Galuzin.

Kemudian pada 30 September, Zelenskyy mengeluarkan pernyataan bahwa tak mungkin berunding dengan presiden Rusia (Vladimir Putin).

Galuzin mengatakan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya NATO menentang perdamaian karena sudah mengeluarkan dana terlalu banyak di Ukraina, yang bagi mereka menjadi alat untuk melemahkan dan mengisolasi Rusia, merusak tatanan keamanan dan mempertahankan hegemoni mereka.

Diplomat itu memastikan bahwa draf perjanjian perdamaian itu mengusulkan pemberian jaminan keamanan kepada Ukraina, akan tetapi jaminan itu diberikan dengan syarat, yakni netralitas, status non blok dan bebas nuklir, pengakuan atas realitas ada wilayah baru, menolak ideologi Nazi, demiliterisasi, menghargai hak warga minoritas dan pemulihan status bahasa Rusia.

Mengenai kemungkinan Ukraina masuk Uni Eropa, Galuzin mengatakan blok tersebut telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dari asosiasi integrasi ekonomi netral yang independen menjadi struktur militer internasional yang memusuhi Rusia.

Dia menyebutkan pada 2020, Uni Eropa mendirikan Europe Peace Foundation untuk membiayai perang di Ukraina, melatih tentara Ukraina, memasok senjata dan menjatuhkan sanksi terkait perang kepada Rusia.

“Oleh karena itu menjadi anggota Uni Eropa saat ini adalah bergabung dengan uni yang agresif yang tidak bisa menjamin netralitas,” tekan Galuzin.

Galuzin mengatakan Rusia tidak memasuki wilayah Ukraina karena Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson sudah bergabung secara sukarela dengan Rusia. Ia mengatakan masyarakat di wilayah-wilayah itu membuat pilihan secara bebas dan sadar melalui sebuah referendum yang relevan.

Mengenai kembali ke meja perundingan, Galuzin mengatakan proses tersebut tak dihentikan oleh pihaknya melainkan oleh pihak Ukraina.

“Hingga hari ini, kami tidak melihat tanda-tanda bahwa (Ukraina) serius menyelesaikan situasi dengan cara damai. Namun dengan jalan yang sebaliknya. Hanya populis dan ultimatum perang yang terdengar dari Kiev,” kata dia.

Pada saat yang sama, Galuzin yakin banyak warga Ukraina menginginkan perdamaian dan pemulihan hubungan dengan Rusia.

Dia menegaskan Zelenskyy memenangkan pemilihan presiden Ukraina berkat janji mengakhiri konflik di Donbas.

Galuzin menyayangkan janji-janji selama pemilihan umum berubah menjadi slogan kosong dan kebohongan. Volodymyr Zelenskyy selama kurang dari tiga tahun menuruti saran Washington dan membuat Ukraina berada dalam konflik bersenjata melawan Rusia.

Saat ditanya mengenai kerjasama Rusia dengan Belarus, Galuzin mengatakan Belarus memahami kekhawatiran Rusia dan mengerahkan segala cara untuk mengorganisir pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Dia menambahkan bahwa sanksi atas Rusia dan Belarus telah mempererat hubungan kedua negara.

“Angkatan bersenjata Belarus tidak turut langsung dalam operasi khusus, tetapi kemampuan bertempur mereka, didukung oleh kontingen pasukan gabungan Rusia-Belarus di wilayah republik itu, adalah kekuatan penangkal yang serius bagi rezim Ukraina,” tandas Galuzin.

Dia mengungkapkan bahwa latihan militer bersama Rusia-Belarus digelar agar kedua negara siaga menangkal potensi serangan ketika kondisi situasi geopolitik menjadi rumit dan adanya negara tetangga yang bermusuhan.

(jp)

Previous Article Saling Tuduh, Giliran Rusia Sebut Tak Ada Tanda Ukraina Ingin Berdamai
Next Article Presiden Jokowi Dorong Kewaspadaan Jajaran Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Galaxy A26 5G Bawa Performa Gaming Unggul ke AXISCUP 2025
Bisnis 23 Mei 2025
Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
“Tangan Bersih, Masa Depan Gemilang”: B. Braun Indonesia Edukasi Pentingnya Kebersihan Tangan Kepada Ratusan Siswa SD di Karawang, Jawa Barat
Bisnis 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Meta Pecat 11 Ribu Karyawan, Mark Zuckerberg Minta Maaf

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 November 2022
Dunia

Restoran di Jerman Denda Pengunjung yang Tak Habiskan Makanan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 9 Februari 2023
Dunia

Penembakan Brutal di Klub LGBT AS, 5 Warga Tewas, Pelaku Diringkus

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 21 November 2022
Dunia

Pertemuan Biden-Putin di G20 Bali Sulit Dicegah

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 24 Oktober 2022
Dunia

Selain Tiongkok, Gelombang Covid-19 Juga Naik di 5 Negara Ini

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 27 Desember 2022
Dunia

Ayah di Tiongkok: Kebijakan Nol Covid Telah Membuat Anak Saya Mati

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 4 November 2022
Dunia

Jerman Minta Tiongkok Bersikap Tegas Terkait Perang Rusia-Ukraina

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 25 Februari 2023
Dunia

Ancaman Rusia, jika Vladimir Putin Ditangkap Berarti Kobarkan Perang

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 23 Maret 2023
Dunia

Xi Jinping Klaim Capai Kemakmuran Bersama, Pakar Sebut Kemunduran

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 18 Oktober 2022
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account