Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Menlu Retno Marsudi Ungkap Kondisi Myanmar di Bawah Junta Militer Makin Buruk
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Menlu Retno Marsudi Ungkap Kondisi Myanmar di Bawah Junta Militer Makin Buruk
Dunia

Menlu Retno Marsudi Ungkap Kondisi Myanmar di Bawah Junta Militer Makin Buruk

Wartajakarta.id 27 Oktober 2022
Share
3 Min Read
SHARE

Para menteri luar negeri (Menlu) ASEAN melakukan pertemuan khusus untuk membahas kondisi Myanmar, di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (27/10). Dalam pertemuan tersebut, para Menlu kembali menyatakan kekecewaannya karena tidak adanya kemajuan signifikan dari pelaksanaan Five-Point Consensus (5PC).

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, kekhawatiran sangat jelas disampaikan oleh para Menlu. Bahkan, beberapa negara menyampaikan rasa frustrasinya terhadap tidak adanya kemajuan tersebut.

”Alih-alih ada kemajuan, situasi bahkan dikatakan memburuk,” ujar Retno dalam press briefing Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Jakarta, Kamis (27/10).

Situasi seperti itu tentunya sangat disayangkan. Terlebih, 5PC adalah keputusan para pemimpin ASEAN, dari suatu pertemuan khusus di mana Jenderal Min Aung Hlaing juga hadir dan ditujukan untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politik.

Selain itu, menurut Menlu Retno, sebagai satu keluarga, pendekatan untuk menyimpan masalah di bawah karpet sudah tidak seharusnya menjadi opsi dalam mekanisme kerja ASEAN. Karenanya, pertemuan dilakukan dalam suasana yang sangat terbuka. Banyak isu sensitif yang dibahas.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga mengecam aksi kekerasan di Myanmar yang terus meningkat dan telah memakan banyak korban masyarakat sipil. Salah satunya, serangan yang dilakukan oleh Junta Militer Myanmar pada saat pelaksanaan konser musik di Kachin akhir pekan lalu. Kecaman dan keprihatinan ini juga turut disampaikan para Menlu lain.

”Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati kepada para korban dan keluarganya. Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan,” tutur Retno. Pesan ini ditujukan khusus pada Tatmadaw, angkatan bersenjata Myanmar.

Menurutnya, Ketua ASEAN juga telah mengeluarkan statement serupa mengenai pentingnya penghentian kekerasan. ”Tanpa penghentian kekerasan, tidak akan tercipta conducive condition untuk penyelesaian krisis politik ini,” sambungnya.

Di sisi lain, Indonesia juga menekankan pentingnya segera dilakukan engagement dengan all stakeholders seperti yang dimandatkan oleh 5PC. Termasuk, semua pihak di Myanmar.

Menlu Retno menekankan, jika engagement dengan Junta Militer hanya dilakukan sebagai bagian dari engagement dengan semua stakeholder. Tidak ada kaitannya dengan masalah recognition.

Dia meyakini, dengan engagement all stakeholders, maka ASEAN akan dapat menjalankan fungsinya untuk memfasilitasi berlangsungnya dialog. Diharapkan, dialog nasional ini dapat membahas masa depan Myanmar.

”Masalah Myanmar hanya akan dapat diselesaikan oleh rakyat Myanmar sendiri. Oleh karena itu dialog di antara mereka menjadi sangat penting artinya. Tugas ASEAN memfasilitasi,” tegas Retno.

Dalam pertemuan tersebut, para menlu ASEAN juga membahas keberlanjutan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, dengan catatan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai rakyat yang memerlukan. Sejauh ini telah diterima komitmen sebesar USD 27 juta untuk bantuan kemanusiaan di Myanmar, terutama untuk fase pertama, yaitu fase life-saving.

Sebagaimana diketahui, bantuan kemanusiaan ASEAN dibagi dalam dua fase. Yakni life saving dan life sustaining. Untuk fase life sustaining, AHA Centre harus terlebih dahulu melakukan assessment secara komprehensif di sana. Sayangnya, assessment ini belum dapat diselesaikan dengan sempurna karena tidak adanya akses dari Junta militer.

(jp)

Previous Article Menlu Retno Marsudi Kecam Serangan Junta Militer Myanmar di Arena Konser Musik
Next Article PT Indofood Sukses Makmur Tbk Berikan Dana Riset kepada 64 Mahasiswa dari 37 Perguruan Tinggi
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Tiongkok Realisasikan Pembangunan Terowongan KA Bawah Laut Terpanjang di Dunia

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 31 Oktober 2022
Dunia

Serangan Bom Sebelum Terbang ke Bali, Presiden Turki: Berbau Terorisme

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 14 November 2022
Dunia

KBRI Ankara: Sejumlah WNI yang Hilang di Turki Masih dalam Pencarian

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 7 Februari 2023
Dunia

Tiongkok Umumkan Anggaran Pertahanan 2023 Sebesar Rp 3,4 Kuadraliun

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 5 Maret 2023
Dunia

Polisi Jerman Gagalkan Kudeta Reichsbuerger, 25 Orang Diamankan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 Desember 2022
Dunia

Putin: Hubungan Rusia-Tiongkok Penting untuk Stabilitas Internasional

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 23 Februari 2023
Dunia

Menlu Rusia Sergey Lavrov Tiba di Bali Wakili Putin Hadiri KTT G20

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 13 November 2022
Dunia

Bom Meledak di Turki, Warga Berhamburan, 6 Tewas

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 14 November 2022
Dunia

Akibat Gempa, Banyak Situs Warisan Dunia di Syria dan Turki Hancur

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 9 Februari 2023
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account