Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Bertemu Taliban, Wakil Sekjen PBB Soroti Pelanggaran Hak Perempuan
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Bertemu Taliban, Wakil Sekjen PBB Soroti Pelanggaran Hak Perempuan
Dunia

Bertemu Taliban, Wakil Sekjen PBB Soroti Pelanggaran Hak Perempuan

Wartajakarta.id 21 Januari 2023
Share
4 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id–Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina Mohammed menyampaikan kekhawatiran atas pelanggaran hak-hak perempuan Afghanistan, ketika bertemu dengan rezim Taliban di Kandahar.

Rezim Taliban, yang merupakan otoritas de facto di Afghanistan, baru-baru ini menutup universitas untuk siswa perempuan di seluruh negeri sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mereka melarang anak perempuan untuk bersekolah di tingkat menengah.

Selain itu, Taliban juga membatasi kebebasan perempuan dan anak perempuan, mengecualikan perempuan dari sebagian besar wilayah angkatan kerja, dan melarang perempuan menggunakan taman, pusat kebugaran, dan pemandian umum.

”Pesan saya sangat jelas. Sementara kami mengakui pengecualian penting yang dibuat, pembatasan ini membuat perempuan dan anak perempuan Afghanistan mengalami masa depan yang mengurung mereka di rumah mereka sendiri, melanggar hak-hak mereka, dan merampas hak untuk layanan mereka,” kata Mohammed dalam sebuah pernyataan pada Jumat (20/1) seperti dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, PBB bertujuan mewujudkan Afghanistan yang makmur dan berdamai dengan dirinya sendiri dan tetangganya dan berada di jalur menuju pembangunan berkelanjutan.

”Namun, Afghanistan saat ini sedang mengisolasi diri, di tengah krisis kemanusiaan yang mengerikan dan menjadi salah satu bangsa paling rentan terhadap perubahan iklim,” tutur Mohammed.

Menurut Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq, dalam pertemuan tersebut delegasi PBB menyatakan kekhawatiran atas keputusan Taliban baru-baru ini yang melarang perempuan bekerja untuk organisasi non pemerintah di tingkah nasional dan internasional. Keputusan tersebut telah memaksa banyak organisasi bantuan untuk menghentikan operasinya.

”Dalam pertemuan dengan otoritas de facto di Kabul dan Kandahar, delegasi secara langsung menyampaikan peringatan atas keputusan baru-baru ini yang melarang perempuan bekerja untuk organisasi non pemerintah nasional dan internasional. Sebuah langkah yang merusak pekerjaan banyak organisasi yang membantu jutaan warga Afghanistan yang rentan,” terang Farhan Haq.

PBB menegaskan, pengiriman bantuan kemanusiaan yang efektif didasarkan pada prinsip-prinsip yang membutuhkan akses penuh, aman, dan tanpa hambatan untuk semua pekerja bantuan, termasuk perempuan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif UN Women Sima Bahous yang turut serta di dalam delegasi mengatakan telah menyaksikan ketangguhan yang luar biasa. ”Perempuan Afghanistan meyakinkan kita akan keberanian dan penolakan mereka untuk dihapus dari kehidupan publik. Mereka akan terus mengadvokasi dan memperjuangkan hak-hak mereka, dan kami wajib mendukung mereka dalam perjuangannya,” ujar Bahous.

Dia menyebut yang terjadi di Afghanistan saat ini sebagai krisis hak-hak perempuan yang merupakan seruan untuk masyarakat internasional. ”Ini menunjukkan betapa cepatnya kemajuan hak-hak perempuan selama beberapa dekade dapat dibalik dalam hitungan hari. UN Women mendukung semua perempuan dan anak perempuan Afghanistan, dan akan terus memperkuat suara mereka untuk mendapatkan kembali semua hak mereka,” ucap Bahous.

Kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan pada 15 Agustus 2021 disusul dengan gangguan bantuan keuangan internasional yang kemudian memicu krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia di negara itu. Perempuan dan anak perempuan telah dirampas haknya. Termasuk hak atas pendidikan dan hilang dari kehidupan publik di bawah kekuasaan Taliban.

Ribuan perempuan telah kehilangan pekerjaan atau dipaksa mengundurkan diri dari lembaga pemerintah dan sektor swasta. Anak perempuan dilarang bersekolah di sekolah menengah dan atas. Banyak perempuan melakukan unjuk rasa dengan turun ke jalan guna menuntut agar hak-hak mereka dipulihkan.

(jp)

Previous Article Olah TKP Pembunuhan Berantai di Cianjur, Ditemukan Gundukan Tanah Berisi Jenazah
Next Article Museum Anpanman Jepang Bangkitkan Nostalgia Generasi 90-an
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025
El’ Dablek Aldi Satya Mahendra Tembus 5 Besar, Makin Buktikan Predikat Pembalap Kelas Dunia
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Pengadilan Jepang Tolak Klaim Ganti Rugi Anak Korban Bom Nagasaki

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 12 Desember 2022
Dunia

Perang Berlanjut, Zelensky Sebut Gencatan Senjata dengan Putin Gagal

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 Januari 2023
Dunia

Rudal Hantam Gedung Apartemen, 40 Warga Ukraina Tewas, Rusia Bantah

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 16 Januari 2023
Dunia

Xi Jinping Bakal Melakukan Pembicaraan Formal dengan Jokowi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 11 November 2022
Dunia

SBY Serukan Pimpinan Dunia Turunkan Ego Demi Perdamaian Dunia

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 31 Oktober 2022
Dunia

Memanas, Korsel Tuduh Korut Bekingi Para Hacker Serang Pejabatnya

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 27 Desember 2022
Dunia

Kecelakaan KCJB Tewaskan 2 Orang, Ini Klarifikasi Dubes Tiongkok

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 22 Desember 2022
Dunia

Pertemuan Xi Jinping-Marcos Hasilkan Kesepakatan soal LCS, Apa Saja?

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 5 Januari 2023
Dunia

Misi Kemanusiaan Indonesia segera Beroperasi di Lokasi Gempa Turki

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 12 Februari 2023
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account