Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Kekeringan Ekstrem di Italia, Kanal Venesia Surut, Gondola Terdampar
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Kekeringan Ekstrem di Italia, Kanal Venesia Surut, Gondola Terdampar
Dunia

Kekeringan Ekstrem di Italia, Kanal Venesia Surut, Gondola Terdampar

Wartajakarta.id 27 Februari 2023
Share
3 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Pemandangan tak biasa terlihat di Italia, tepatnya di Kota Venesia. Kota yang dijuluki kota air karena memang dikelilingi kanal-kanal air dengan debit melimpah itu terlihat surut. Tak ayal, hal itu membuat sejumlah Gondola terdampar.

Perlu diketahui, Gondola adalah perahu tradisional di Venesia. Gondola merupakan moda transportasi utama di Venesia yang melewati kanal-kanal air. Ketika kanal air banyak yang surut, Gondola tidak akan bisa beroperasi.

Surutnya air di kanal Venesia memang sudah diprediksi ahli di Italia lantaran negara itu mengalami musim dingin kering. Pegunungan Alpen disebut hanya menerima kurang dari setengah curah hujan salju dari biasanya.

Kekeringan di Venesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya hujan, sistem bertekanan tinggi, serta pengaruh bulan purnama, dan arus laut. “Italia berada dalam situasi defisit air yang telah menumpuk sejak musim dingin 2020-2021,” ungkap pakar iklim Massimiliano Pasqui dari lembaga penelitian CNR seperti dilansir Corriere della Sera.

Sementara itu, warga Venesia yang mata pencahariannya mengoperasikan Gondola jelas merasakan dampak yang luar biasa. “Kami mengalami empat pasang surut yang luar biasa, dan setiap kali air sangat rendah di kanal tertentu sehingga kami harus menghindarinya,” kata seorang pendayung Gondola, Andrea Balbi, kepada NBC News.

“Saya telah menjadi pendayung Gondola selama 28 tahun, dan saya belum pernah melihat begitu banyak air surut secara sekaligus,” tambahnya.

Lebih buruk lagi, Balbi mengatakan beberapa Gondola bahkan telah “diparkir” atau terdampar karena terjebak lumpur. Mereka harus menunggu air pasang kembali untuk mengeluarkan Gondola tersebut

Kapal yang berfungsi sebagai ambulans dalam beberapa kasus juga harus diparkir. Hal itu memaksa kru medis membawa tandu karena kapal mereka tidak dapat melewati kanal.

Efek dari musim dingin yang luar biasa kering terlihat di beberapa wilayah di Italia. Selama tiga minggu terakhir di Venesia, beberapa kanal di tengah kota hampir mengering.

“Suplai air yang rendah di Venesia tidak pernah terdengar sebelumnya,” kata Giovanni Cecconi, presiden Lab Ketahanan Venesia. “Siklus bulan dan tekanan tinggi telah membuat air surut. Tapi biasanya, itu hanya berlangsung beberapa hari. Kali ini sudah berlangsung selama berminggu-minggu,” imbuhnya.

Luigi Cavaleri, seorang peneliti di Institut Ilmu Kelautan Kota, menambahkan bahwa tekanan tinggi selama 20 hari di atas Laut Mediterania juga berdampak pada perairan yang lebih rendah. Sementara pasang terendah bulan ini adalah 70 sentimeter (sekitar 28 inci) di bawah permukaan laut rata-rata. Sementara rekor yang dibuat pada 14 Februari 1934, ketika pasang terendah tercatat adalah 121 sentimeter (47,6 inci) di bawah permukaan laut.

Kondisi ini adalah sebuah anomali untuk kota air, yang telah berjuang melawan banjir selama berabad-abad yang menimbulkan kekhawatiran dari beberapa ahli bahwa naiknya permukaan laut akan menyebabkan kota itu tenggelam.

(jp)

Previous Article KBRI Beijing Minta WNI Bermasalah Pemegang SPLP Tinggalkan Tiongkok
Next Article Memanas Lagi, AS Larang Ekspor Barang Elektronik Mahal ke Rusia
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025
El’ Dablek Aldi Satya Mahendra Tembus 5 Besar, Makin Buktikan Predikat Pembalap Kelas Dunia
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Jerman Ragu Kirim Tank, Zelensky: Warga Kami Mati Setiap Hari

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 20 Januari 2023
Dunia

Terbang ke Hongkok, Warga Tiongkok Berebut Vaksin Covid-19 mRNA

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 29 Desember 2022
Dunia

TikTok Dilarang, Tiongkok Sebut AS Negara Adidaya yang Penakut

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 28 Februari 2023
Dunia

Sebanyak 123 WNI di Wilayah Gempa Turki Berhasil Dievakuasi, 1 Tewas

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 Februari 2023
Dunia

2 WNI jadi Korban Luka Tragedi Halloween di Itaewon, Begini Kondisinya

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 30 Oktober 2022
Dunia

Kalahkan Xi Jinping, Zelensky Dinobatkan Sebagai Person of the Year

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 Desember 2022
Dunia

Fakta Baru Tragedi Itaewon, Polisi Datang Terlambat, Hanya 5 Personel

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 7 November 2022
Dunia

Ukraina Minta Rusia Dikeluarkan dari Keanggotaan G20

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 1 November 2022
Dunia

Alasan Pelajar Indonesia Pilih United Kingdom Jadi Negara Tujuan Studi

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 19 Januari 2023
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account