Wartajakarta.id – Tragedi Itaewon di Seoul, Korea Selatan, mulai menyeret seseorang untuk bertanggung jawab dalam peristiwa yang menewaskan ratusan orang tersebut. Mantan Kepala Polisi Yongsan, Lee Im-jae, didakwa lalai sehingga terjadi tragedi Itaewon.
Lee Im-jae didakwa lali dalam tugas yang mengakibatkan kematian dan cedera menyusul tuduhan tentang tanggapannya yang terlambat dan gagal mengantisipasi kerumunan di Itaewon, Seoul, 29 Oktober 2022. Hal itu disampaikan tim investigasi independen pada Senin (7/11).
Sebelumnya, Lee untuk sementara dicopot dari jabatannya pada 2 November 2022, tiga hari setelah tragedi terjadi. Rekaman menunjukkan Lee berjalan saat kejadian dengan tangan di belakang sekitar pukul 11 malam, sementara puluhan korban terbaring di tanah.
Menurut polisi, Lee awalnya diberitahu tentang kerumunan yang sangat padat di Itaewon sekitar pukul 21:3O. Ketika itu ia makan malam di restoran dekat Kantor Polisi Yongsan setelah mengawasi rapat umum yang diadakan di dekat kantor kepresidenan yang berakhir sekitar pukul 20:30.
Dia menuju ke Itaewon sekitar pukul 21:47, tetapi tidak tiba di tempat kejadian sampai sekitar 11:05, sekitar 50 menit setelah insiden mematikan dimulai. Audit internal polisi kemudian menemukan bahwa Lee bersikeras untuk pergi dengan mobil ke tempat kejadian meski lalu lintas padat terjadi di daerah itu.
Lee terlambat dan tiba di Stasiun Noksapyeong sekitar pukul 10 malam. Padaha lokasinya hanya 10 menit berjalan kaki dari gang Itaewon tempat keramaian terjadi. Tapi, mobilnya memutar dari stasiun kereta bawah tanah untuk membawanya lebih dekat ke tempat kejadian.
Lee juga disalahkan karena gagal melaporkan situasi dengan cepat kepada otoritas penegak hukum tingkat yang lebih tinggi. Panggilan pertamanya ke Kim Kwang-ho, kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul (SMPA), dilakukan pada pukul 11:36, sekitar 80 menit setelah kerumunan massa terjadi.
Lee juga telah dituduh berbohong tentang keberadaannya. Menurut Hankook Ilbo, koran saudara dari The Korea Times, sebuah laporan tertulis yang disampaikan oleh Kantor Polisi Yongsan kepada Rep. Kwon Eun-hee dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa menyatakan bahwa Lee tiba di Itaewon pada pukul 10:20 malam.
Lee bukan satu-satunya petugas polisi yang dijerat. Inspektur SMPA Ryu Mi-jin yang bertanggung jawab atas situasi pada malam kejadian, juga menghadapi tuduhan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian dan cedera.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa Ryu berada di kantornya sendiri di lantai 10. Panggilan pertamanya kepada atasannya dilakukan pada pukul 11:34 malam.
Kepala pemadam kebakaran Yongsan, Choi Seong-beom dan Kepala Kantor Distrik Yongsan Park Hee-young, juga menghadapi tuduhan kelalaian. Investigasi polisi dilakukan intensif oleh tim penyelidikan independen yang terdiri dari 500 petugas untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di Itaewon. Presiden Yoon Suk-yeol bersumpah bahwa mereka bakal dimintai pertanggungjawaban.
(jp)