Wartajakarta.id-The Climate Reality Project Indonesia meluncurkan buku berjudul Menjalin Ikhtiar Merawat Bumi Memoirs by Climate Reality Leaders. Peluncuran buku tersebut dilangsungkan di sela-sela COP27 (Konferensi Perubahan Iklim PBB) di Sharm El-Sheikh, Mesir (7/11), di Paviliun Indonesia COP27 pada sesi “Narrating Endeavors to Tend the Earth” yang membahas peran dan cara komunikasi aksi iklim oleh organisasi, korporasi, dan individu.
Acara yang dipandu oleh Dr. Amanda Katili Niode, Direktur Climate Reality Indonesia, menghadirkan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Silverius Oscar Unggul; President & CEO The Climate Reality Project, Phyllic Cuttino; serta Nazrin Castro dan Lia Zakiyyah masing-masing dari Climate Reality Filipina dan Indonesia.
Sebanyak 92 pegiat iklim dari Indonesia dan 14 negara lainnya, yang telah mengikuti pelatihan perubahan iklim bersama Al Gore dan tim ilmuwan serta aktivis, menuliskan memoar masing-masing. Kumpulan memoar ditulis dalam beberapa bahasa dan merupakan pengalaman pribadi, baik yang terkait dengan ilmu pengetahuan, dampak, solusi, maupun aksi perubahan iklim.
Buku tersebut secara resmi diluncurkan oleh Dr. Alue Dohong, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang juga menuliskan pengalamannya merestorasi ekosistem gambut terdegradasi di Kalimantan dan berharap agar buku serupa setidaknya diterbitkan setiap 6 bulan sekali.
’’Buku ini adalah bentuk komunikasi dari hati 92 penulis yang dapat menyentuh hati dan menginsipirasi pembacanya untuk melindungi Bumi dari krisis iklim,’’ ungkap Amanda Katili Niode yang bersama Delima Astrawinata, dan Ngadiyo menjadi editor buku tersebut.
Memoar sebagai genre sastra kini menjadi sorotan menarik karena Annie Ernaux, novelis dan memoaris Prancis, memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2022.
Buku Menjalin Ikhtiar Merawat Bumi setebal 532 halaman yang merupakan kerja sama antara Climate Reality Indonesia dan Penerbit Diomedia ini terbagi dalam delapan bab, yaitu Ruang Keluarga Basis Kepedulian; Gema Nyata Perubahan Iklim; Gaung Korporasi dan Industri; Hamparan Lautan, Hutan, Demi Solusi Berbasis Alam; Retrospeksi Pengembangan Diri untuk Kepemimpinan; Moralitas Menuju Pembangunan Berkelanjutan; Sampah dan Mentalitas Manusia; serta Ibu Bumi Sanubari Kami. (*)
(jp)