Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Angka Kelaparan di Inggris Naik, Liz Truss Minta Maaf, Ogah Mundur
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Angka Kelaparan di Inggris Naik, Liz Truss Minta Maaf, Ogah Mundur
Dunia

Angka Kelaparan di Inggris Naik, Liz Truss Minta Maaf, Ogah Mundur

Wartajakarta.id 19 Oktober 2022
Share
4 Min Read
SHARE

Krisis biaya hidup memunculkan anomali di Inggris. Hasil survei yang dilakukan Food Foundation mengungkapkan bahwa pada September sekitar 1 dari 5 keluarga berpenghasilan rendah kini mengalami kerawanan pangan. Situasi itu bahkan lebih parah jika dibandingkan dengan kondisi saat awal Covid-19 melanda negeri Big Ben tersebut.

Tingkat kelaparan naik lebih dari dua kali lipat sejak Januari. Hampir 10 juta orang dewasa dan 4 juta anak-anak tidak mampu membeli makanan yang biasa mereka makan.

Pada awal tahun, harga pangan dan energi memang mulai naik. Itu ditambah dengan penghapusan bantuan Covid-19. Hal tersebut memicu peningkatan tajam kelaparan meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bantuan lainnya.

Lebih dari dua pertiga keluarga yang rawan pangan mengatakan bahwa mereka memasak lebih sedikit atau mematikan lemari es untuk memotong biaya energi. Bulan lalu lebih dari 18 persen rumah tangga di Inggris mengatakan bahwa mereka telah mengurangi porsi makan atau melewatkannya sama sekali.

Di awal pandemi, situasi itu juga terjadi. Namun, jumlahnya hanya 14 persen. Saat ini 11 persen melaporkan tidak makan meskipun lapar dan lebih dari 6 persen mengatakan bahwa mereka tidak makan sepanjang hari. Kerawanan pangan tertinggi berada di keluarga dengan jumlah anggota yang banyak.

Situasi itu berdampak pada kondisi anak-anak sekolah. Food Foundation menerima kenaikan laporan siswa yang lapar lalu mencuri makanan dari teman sekelasnya, melewatkan makan siang karena tidak mampu membeli makanan di sekolah, atau membawa makanan yang hanya berisi sepotong roti.

Karena situasi yang memburuk tersebut, lembaga yang berbasis di London, Inggris, itu menyerukan agar pemerintah menggulirkan langkah-langkah yang lebih kuat untuk melindungi rumah tangga yang rentan. Selain itu, meminta tambahan makanan sekolah gratis untuk 800 ribu siswa.

’’Peningkatan kasus kelaparan itu sudah masuk kategori mengkhawatirkan,’’ ujar pakar kesehatan masyarakat Sir Michael Marmot seperti dikutip The Guardian.

Dia menambahkan, kelaparan dalam jangka panjang memiliki konsekuensi yang merusak bagi masyarakat. Misalnya, peningkatan stres, penyakit mental, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Salah satunya karena penduduk yang memiliki kerawanan finansial tak lagi memilih makanan sehat serta mengurangi pembelian buah dan sayur.

Survei lain yang dilakukan lembaga Chefs in Schools juga mengungkapkan bahwa masih banyak anak-anak yang tidak membawa cukup bekal makan. Namun, mereka juga tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan sekolah gratis. Chefs in School selama ini menyediakan separo makanan gratis untuk kelompok yang tak memenuhi syarat tersebut.

’’Penelitian ini mengungkapkan kenyataan mengejutkan yang dilihat para guru setiap hari,’’ kata Kepala Chefs in Schools Naomi Duncan.

Dia menegaskan bahwa saat ini situasinya memburuk. Chefs in Schools pun menyerukan kepada pemerintah guna memperluas kelayakan makanan sekolah gratis untuk semua keluarga yang menerima kredit universal. Kredit universal merupakan program pemerintah Inggris bagi penerima beberapa bantuan seperti subsidi perumahan dan tunjangan tunai.

Sementara itu, kinerja Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss kini menjadi sorotan. Dia dinilai tidak mampu menstabilkan perekonomian di Inggris. Kebijakan pemotongan pajaknya justru membuat pasar goyah hingga akhirnya ditunda. Saat ini banyak pemimpin Partai Konservatif yang meminta Truss mundur saja. Padahal, dia baru menjabat lebih dari sebulan.

Dalam wawancara dengan BBC, Truss meminta maaf atas kebijakan yang diambilnya. Dia telah menunjuk Jeremy Hunt sebagai menteri keuangan Inggris yang baru, menggantikan Kwasi Kwarteng yang baru sebulan menjabat.

’’Kepemimpinan saya selama sebulan ini tidaklah sempurna, tapi saya harus memperbaiki kesalahan tersebut,’’ ujarnya. Pernyataan itu mengisyaratkan bahwa Truss tidak akan melepaskan jabatannya. Dia berjanji memimpin Partai Konservatif ke pemilu selanjutnya.

(jp)

Previous Article Tolak Nyanyikan Lagu Pro-Rezim, Siswi Iran Dipukuli Sampai Mati
Next Article Kelompok Bersenjata Serang Kamp Militer, 11 Tewas, Rusia Sebut Teroris
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Prancis Bakal Latih 2 Ribu Tentara Ukraina untuk Lawan Rusia

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 17 Oktober 2022
Dunia

Menlu Turki Sebut Membakar Alquran Bukan Kebebasan Berpendapat

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 21 Januari 2023
Dunia

Penembakan Brutal di California, Pelaku Adalah Rekan Kerja Para Korban

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 24 Januari 2023
Dunia

Balon Udara Miliknya Ditembak Jatuh AS, Tiongkok Geram dan Marah

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 6 Februari 2023
Dunia

Bom Militer Myanmar Hantam Wilayah India

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 12 Januari 2023
Dunia

Memanas, Perseteruan Anwar Ibrahim-Muhyiddin Berlanjut ke Gugatan

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 21 Desember 2022
Dunia

Populasi Menyusut, Ini 7 Kiat Untuk Tiongkok Genjot Angka Kelahiran

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 29 Januari 2023
Dunia

Korban Jiwa Gempa Turki Tembus 20 Ribu, Lebih Banyak dari di Jepang

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 10 Februari 2023
Dunia

Detik-detik Kebakaran Kasino di Kamboja, 19 Orang Tewas, 400 Terjebak

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 30 Desember 2022
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account