Wartajakarta.idWartajakarta.idWartajakarta.id
  • Home
  • Jakarta
    • Kepulauan Seribu
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Pusat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Timur
    • Jakarta Utara
  • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Bisnis
    • Kesehatan
    • Teknologi
  • Dunia
  • Indeks Berita
Search
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Reading: Dianggap Eksploitasi Hewan, Proyek Neuralink Musk Disorot Otoritas AS
Sign In
Notification Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
  • Jakarta
  • Nasional
  • Dunia
  • Hukum
  • Politik
  • Bisnis
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Search
  • Jakarta
  • Bisnis
  • Hukum
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Indeks Berita
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
Wartajakarta.id > Berita > Dunia > Dianggap Eksploitasi Hewan, Proyek Neuralink Musk Disorot Otoritas AS
Dunia

Dianggap Eksploitasi Hewan, Proyek Neuralink Musk Disorot Otoritas AS

Wartajakarta.id 22 Desember 2022
Share
3 Min Read
SHARE

Wartajakarta.id – Petinggi tiga perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), Tesla, SpaceX, dan Twitter yakni Elon Musk diketahui berambisi memasukkan teknologi kecerdasan pada hewan. Hal ini dimulai saat Neuralink, perusahaan riset baru Elon Musk yang berfokus pada Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai menyuntikkan hewan risetnya dengan sejumlah kemampuan layaknya manusia.

Kendati tergolong ambisius, layaknya film-film fiksi ilmiah, pada prosesnya, Neuralink mulai disorot oleh otoritas di AS. Inspektur Jenderal Departemen Pertanian AS (USDA) dilaporkan sedang menyelidiki Neuralink atas potensi pelanggaran kesejahteraan hewan terkait pengujian penelitian.

Menurut Reuters, dokumen internal menunjukkan bahwa anggota staf telah menyampaikan kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut telah melakukan pengujian hewan secara terburu-buru. Hal ini dikatakan menyebabkan penderitaan dan kematian pada beberapa hewan yang menjadi objek riset.

Dilansir via Engadget, Reuters mengatakan kalau perusahaan telah membunuh 1.500 hewan, termasuk lebih dari 280 domba, babi, dan monyet, sejak 2018. Namun demikian, angka-angka tersebut dikatakan tidak secara otomatis berarti Neuralink melanggar hukum lantaran perusahaan telah lulus semua inspeksi USDA atas fasilitasnya.

Mantan karyawan saat ini mengatakan kepada Reuters, bagaimanapun, bahwa tekanan dari pendiri Neuralink yakni Elon Musk untuk mempercepat pengembangan telah menyebabkan eksperimen yang salah. Dan, tingkat kematian hewan menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.

Musk dilaporkan telah memberi tahu karyawan sejak perusahaan diluncurkan pada 2016 lalu untuk membayangkan bahwa mereka memiliki bom yang diikatkan di kepala untuk membuat mereka bergerak lebih cepat.

Dia juga dilaporkan memberi tahu staf bahwa dia akan memicu kegagalan pasar kecuali mereka membuat kemajuan. Ini ditafsirkan oleh beberapa karyawan sebagai peringatan bahwa dia akan menutup perusahaan jika riset-riset yang dilakukan berujung kegagalan.

Awal tahun ini, Musk juga mengirim email kepada anggota staf dengan artikel tentang peneliti Swiss yang menciptakan implan yang membantu orang lumpuh berjalan kembali menurut Reuters. “Secara umum, kita tidak bergerak cukup cepat. Ini membuatku gila!” kata Elon Musk menulis dalam email lanjutan.

Setelah meninjau dokumentasi pengujian internal, Reuters mengatakan menemukan empat percobaan yang melibatkan 86 babi dan dua monyet dengan hasil yang dipertanyakan karena kesalahan manusia. Neuralink harus mengulangi eksperimen tersebut dan menyebabkan lebih banyak kematian.

Sebuah pesan yang ditulis oleh seorang karyawan yang marah berbicara tentang bagaimana operasi hewan yang terburu-buru telah menyebabkan karyawan yang kurang siap dan tertekan yang akhirnya membuat kesalahan.

Beberapa contoh yang ditemukan Reuters dalam dokumen merinci bagaimana staf Neuralink menanamkan perangkat antarmuka mesin-otak perusahaan pada tulang belakang yang salah dari dua babi yang berbeda. Sesuatu yang dapat dengan mudah dicegah dengan menghitung tulang belakang hewan dan memaksa tim untuk membunuh mereka untuk mengakhiri penderitaan mereka.

(jp)

Previous Article Peringati Hari Ibu, Dinas PPKUKM Adakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Next Article 300 Jakpreneur Ikuti Jumat Beli Lokal di Jaksel
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Belum Terima Nusuk? Jemaah Haji Diminta Agar Lapor ke Ketua Kloter
Nasional 22 Mei 2025
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta
Hukum 22 Mei 2025
Semakin Padat, Jemaah Perlu Perhatikan Tips Aman saat ke Masjidil Haram
Nasional 22 Mei 2025
Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi, Konsorsium Huayou dan CATL Siap Jalankan Green Package
Nasional 22 Mei 2025
Cek Fakta Jemaah JKG 41 Pindah Sendiri dari Hotel 808, PPIH: Dikawal Petugas Hingga Penginapan
Nasional 22 Mei 2025
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
Nasional 21 Mei 2025
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
Nasional 21 Mei 2025
Kingston Dukung Masa Depan: Memungkinkan Masa Depan AI dengan Solusi Performa Tinggi di COMPUTEX 2025
Bisnis 21 Mei 2025
OPPO dan Discovery Channel Hidupkan Momen Perayaan Budaya Dunia di Hari Keanekaragaman Budaya 2025
Bisnis 21 Mei 2025

You Might also Like

Dunia

Xi Jinping Temui Delegasi Guangxi, Bangun Kepercayaan Etnis Minoritas

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 18 Oktober 2022
Dunia

Prodemokrasi Tersudut, Ketua Oposisi Kamboja Divonis 27 Tahun Penjara

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 3 Maret 2023
Dunia

Ledakan Dahsyat di Bangladesh, 19 Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 9 Maret 2023
Dunia

Jumpa di Bali, Biden-Xi Serukan Peningkatan Hubungan Bilateral

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 14 November 2022
Dunia

Penembakan Brutal di Aula Saksi Yehuwa Hamburg, 8 Orang Tewas

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 11 Maret 2023
Dunia

Kasus Covid-19 Naik, Malaysia Tetap Gelar Kampanye Pemilu

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 November 2022
Dunia

Raja Malaysia Resmi Tetapkan Anwar Ibrahim Sebagai Perdana Menteri

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 24 November 2022
Dunia

Foto Satelit Ungkap Rusia Bangun Pangkalan Militer Baru di Ukraina

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 8 Desember 2022
Dunia

Menlu Turki Sebut Membakar Alquran Bukan Kebebasan Berpendapat

Wartajakarta.id Wartajakarta.id 21 Januari 2023
Show More
Wartajakarta.idWartajakarta.id
Follow US
© 2022-2023 Wartajakarta.id. Berbagi Kabar Seputar Jakarta. All Rights Reserved.
  • About
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account