Wartajakarta.id – Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Joe Biden bertemu di Bali dalam pertemuan G20 bersama para pemimpim negara lainnya. Keduanya bertemu penuh keakraban dan seolah melepaskan ketegangan yang selama ini muncul terkait masalah Taiwan, perang Rusia-Ukraina, hingga perang dagang.
Hasilnya, baik Biden dan Xi sama-sama melunak dan berjabat tangan akrab. Mereka langsung membahas sejumlah krisis dan ketegangan yang selama ini muncul. “Ini sangat terbuka satu sama lain,” kata Biden.
Xi, menurut juru bicaranya, memandang pertemuan itu sebagai pertemuan mendalam, jujur, dan konstruktif. Xi dan Biden berdiskusi selama 3 jam.
Biden dan Xi sama-sama mengatakan dalam sambutan pembukaan bahwa mereka sedang mencari cara untuk hidup berdampingan meski ada perbedaan pendapat. “Apakah saya yakin dia bersedia berkompromi pada masalah tertentu? Ya,” kata Biden kepada wartawan tentang pertemuannya dengan Xi.
“Kami sangat terbuka satu sama lain tentang hal-hal yang tidak kami setujui,” tambahnya.
Apa kata pengamat?
Seorang peneliti senior tentang Tiongkok di wadah pemikir yang berbasis di London, Chatham House, Yu Jie, mengatakan bahwa Biden dalam posisi yang lebih kuat untuk mengarahkan hubungan AS dan Tiongkok. Yu mengatakan konsolidasi kekuasaan lebih lanjut dalam sistem Tiongkok dapat memberi Xi Jinping lebih banyak ruang untuk melakukan diplomasi.
“”Xi ingin melanjutkan mekanisme dan dialog rutin untuk memantapkan hubungan bilateral dengan Biden,” katanya. “Ini sebagai terobosan awal yang baik,” jelasnya.
Beijing dan Washington mengatakan akan melanjutkan pembicaraan iklim yang telah dibekukan setelah kunjungan kontroversial Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu. Gedung Putih mengatakan para pemimpin setuju untuk memberdayakan pejabat senior untuk menjaga komunikasi dan memperdalam upaya konstruktif.
Namun, Yu memperingatkan bahwa pertemuan pada Senin (14/11) hanyalah sebagai awal. Hal itu dilakukan guna memperbaiki hubungan. “Langkah kecil yang baik untuk memperbaiki hubungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga akan mengunjungi Tiongkok secara langsung awal tahun depan untuk menindaklanjuti pertemuan Xi-Biden.
(jp)