Wartajakarta.id – Sebanyak 100 ribu orang berdesakan di distrik hiburan Itaewon, Seoul dalam pesta Halloween. Jalan yang sempit membuat ribuan orang berdesakan dan tak bisa bernapas. Sebanyak 149 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Saksi mata mengatakan bagaimana detik-detik peristiwa itu terjadi. Ribuan orang menumpuk jadi satu di tengah jalan yang sempit sehingga mereka kesulitan bicara dan bernapas. Saksi mata mengatakan bahwa bahkan sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung pesta sudah sangat padat di jalan-jalan sempit sehingga sulit untuk bergerak.
“Saya melihat orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang itu ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang di tengah menumpuk, sehingga mereka tidak bisa berkomunikasi, mereka tidak bisa bernapas,” kata saksi Sung Sehyun kepada CNN.
Dia mengatakan area itu seperti area kereta bawah tanah. Dan ia menyebut orang-orang terkubur hidup-hidup.
“Ibarat kereta bawah tanah yang macet dan orang-orang terkubur,” katanya pada Sabtu (29/10) malam.
Dilansir dari Latestly, Minggu (30/10), video pilu viral saat warga tewas setelah terinjak-injak di pesta tersebut. Dalam video tersebut terlihat banyak orang yang menjalani CPR (pompa jantung manual) setelah pingsan akibat terinjak-injak saat acara di Itaewon. Mereka tak bisa bernapas dengan gangguan jantung akibat sesak.
Ini merupakan perayaan Halloween besar pertama di Korea Selatan sejak berakhirnya pembatasan Covid. Sebagian besar korban adalah remaja dan dewasa muda.
“Diduga terinjak-injak dan banyak orang jatuh,” kata Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, Choi Seong-bum.
Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa beberapa orang menderita serangan jantung, menghubungkan pernyataan itu dengan otoritas kebakaran. Polisi menutup daerah itu. Video media sosial menunjukkan orang-orang yang mengenakan kostum Halloween tergeletak di jalan-jalan dan di atas tandu. Pemerintah kota Seoul juga menerima laporan tentang orang hilang ketika teman dan keluarga mencari orang-orang yang diketahui tidak pulang ke rumah.
(jp)