Wartajakarta.id – Grace Rached, perempuan muda berusia berusia 23 tahun, menjadi salah satu korban tragedi Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Meninggalnya Grace Rached menyisakan kesedihan mendalam karena akan merayakan ulang tahun pada bulan depan. Grace tewas setelah terjebak dalam kerumunan.
The Daily Telegraph melaporkan bahwa Grace dikenal sosok yang luar biasa dan gemar menolong banyak orang. Grace, yang akan merayakan ulang tahun ke-24 pada November 2022, menghadiri perayaan Halloween dengan tiga temannya di distrik Itaewon Seoul pada Sabtu (30/10) malam.
Dia termasuk di antara sekitar 154 orang yang tewas dalam kerumunan massa yang terjadi di gang sempit di distrik populer untuk pesta di Korsel. Sementara, pria temannya, Nathan Taverniti, selamat. Nathan mengatakan kepada British Daily Telegraph bahwa hampir tidak ada polisi sebelum tragedi terjadi.
Grace memang biasa berkeliling dunia. Terbaru ia mem-posting liburannya di Bali dan Meksiko.
“Kerumunan sangat berdesakan dan sulit untuk bergerak,” kata Nathan. Dalam sebuah posting di TikTok, Nathan mencoba menarik tangan Grace, tetapi gagal. “Saya ada di sana ketika Grace mengatakan tidak bisa bernapas. Saya mencoba meraih tangan teman saya, tapi sangat sulit,” kata Nathan sambil menangis.
Nathan mengatakan polisi membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk tiba di tempat kejadian. Layanan darurat memakan waktu lebih lama. “Ada orang-orang yang tergeletak di tanah mendapatkan CPR atau pacu jantung manual,” ungkapnya.
“Saya sedih, saya hancur melihat situasi yang tidak bisa dihindari,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengonfirmasi warganya yang turut meninggal di Tragedi Itaewon. “Kedutaan Besar Australia di Seoul telah diberitahu tentang kematian seorang warga Australia pada peristiwa tragis di Seoul,” kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan.
(jp)