Ia mengatakan, pentingnya dilakukan kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) untuk merealisasikan kantin sehat.
“Tiga dinas ini bisa koordinasi, bikin tim pengawas dan pelaksana kantin sehat,” ujar Yudha di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/9).
Menurut dia, kantin sehat bertujuan memastikan siswa dan siswi tak sulit untuk mengkonsumsi makanan bergizi saat berada di lingkungan sekolah.
Ia berharap, kantin sehat menjadi tempat yang dirancang khusus untuk menyajikan makanan dan minuman yang memiliki standar gizi dari Dinas Kesehatan.
“Bikin programnya, sebar ke sekolah-sekolah. Kantin sehat ada standarnya gizi, minuman sehat yang dijual , jangan kemasan terus,” kata Yudha.
Hal tersebut diimbau mengingat Pemprov bersama DPRD DKI Jakarta memiliki peran untuk mendongkrak kualitas gizi anak Jakarta demi memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM).
Ia menilai, masa anak-anak adalah periode emas dan terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan.
Sehingga ia harap tidak ditemukan lagi anak yang mengalami gizi buruk, diabetes, obesitas, dan gagal ginjal.
Hal tersebut selaras dengan program makan bergizi gratis Presiden terpilih Prabowo Subianto yang telah diimplementasikan di berbagai negara seperti India, di sejumlah negara bagian Amerika Serikat, London (Inggris), Brazil, Estonia, Finlandia, dan beberapa negara di Afrika.
“Anak kita butuh gizi untuk menyerap pendidikan, kebutuhan dasar manusia, makanan gizi sangat penting dan sudah dijalankan negara-negara maju,” tutur Yudha.
Bila gizi dari makanan anak terpenuhi dengan baik, maka akan lahir SDM unggul berkualitas di masa depan.
“Untuk masa depan anak kita, anak-anak kita akan lebih pintar, cerdas sehat karena anak sehat pintar dan cerdas investasi untuk bangsa,” pungkas Yudha. (DDJP/yla/gie)